Perjalanan Kisah Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak Hingga Usia Ke-47
Ketua Lembaga SLB Dharma Asih Pontianak Toeti Mas'ud Abdullah berharap semakin banyak orang yang peduli akan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
Perjalanan Kisah Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak Hingga Usia Ke-47
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Puncak Perayaan HUT Ke-47 SLB Dharma Asih Pontianak, sebagai Ketua Lembaga SLB Dharma Asih Pontianak Toeti Mas'ud Abdullah berharap semakin banyak orang yang peduli akan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Pontianak.
Toeti mengatakan pendidikan SLB Dharma Asih Pontianak adalah sebuah lembaga atau institusi pendidikan yang telah melalui perjalanan panjang dan menghadapi rintangan dan tantangan dalam perjuangannya untuk memajukan pendidikan anak (ABK).
"Berdirinya SLB Dharma Asih di Pontianak sebagai wujud nyata partisipasi masyarakat yang ikut membantu program pemerintah dibidang pendidikan dibidang Anak ABK," ujar Toeti kepada Tribun Pontianak, rabu (13/3/2019).
Baca: Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak Butuh Perhatian Khusus Dari Berbagai Pihak
Baca: Demi Kemajuan Anak Berkebutuhan Khusus, Pengurus SLB Dharma Asih Pontianak Bekerja Tanpa Gaji
Baca: SLB Dharma Asih Pontianak Rayakan HUT ke-47, Ini Rangkaian Kegiatannya
Perjalanan berdirinya SLB Dharma Asih Pontianak dimulai dari 13 Maret 1972 yang didirikan oleh Gabungsn Organisasi Wanita (GOW).
Dulunya SLB ini berlokasi di Gedung Gow Jalan Diponegoro, dan sekarang berpindah ke Jalan Jendral Ahmad Yani Pontianak, karena mendapat sumbangan gedung baru dari Adiyanto.
Awalnya SLB Dharma Asih Pontianak berdiri dari 3 bagian yaitu SLB Bagian A untuk Anak Tunanetra, SLB Bagian B untuk Anak Tunarungu, SLB Bagian C untuk Anak Tunagharita.
"Kini SLB Dharma Asih berdiri di tanah yang luasnya 5263 meter persegi dari sumbangsn hibah dan beberapa fasilitas penunjang," tutup Toeti.