Dapat Keluhan dari Masyarakat, Djau Min Sen Harap Tak Ada Penambahan Minimarket Waralaba di Sosok
Amin sapaan akrabnya menjelaskan, keberadaan minimarket waralaba tersebut sangat berpengaruh dengan omset pedagang setempat.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
Dapat Keluhan dari Masyarakat, Djau Min Sen Harap Tak Ada Penambahan Minimarket Waralaba di Sosok
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Anggota Komisi I DPRD Sanggau, Djau Min Sen menyampaikan, dirinya mendapatkan keluhan dari masyarakat di Kecamatan Tayan Hulu terkait berkurangnya pendapatan mereka sebagai pedagang karena keberadaan minimarket waralaba yang semakin bertambah.
“Sekarang saja jumlah Alfamart dan Indomaret sudah lima unit di Sosok, Kecamatan Tayan Hulu. Harapan pedagang cukup saja dengan yang lima unit tersebut, artinya tidak ada penambahan lagi. Dengan lima unit itu saja sudah sangat berdampak kepada pedagang setempat, ”katanya, Selasa (12/3/2019).
Amin sapaan akrabnya menjelaskan, keberadaan minimarket waralaba tersebut sangat berpengaruh dengan omset pedagang setempat.
Baca: Motivasi Tim Futsal asal Sambas Berlaga di Liga Profesional
“Istilahnya kalah saing dengan adanya Alfamart dan Indomaret, misalnya saja, di Indomaret dan Alfamart, disana tersedia toilet dan AC, kemudian ada yang menyedikan minuman panas. dan tentunya pengunjung milih kesana untuk kesana duluan, ”tuturnya.
Memang, lanjut Politisi PAN Sanggau itu, di Perda nomor 2 Tahun 2017 terkait tokoh swalayan tidak melarang dan tidak adanya pembatasan, akan tetapi Pemerintah bisa saja mengambil tindakan dengan memperhatikan dampaknya terhadap pedagang setempat.
“Dan harus mempertimbangkan aspek psikoligis, mengapa saya bilang begitu, karena mereka merasa terancan kedepanya dengan kehadiran tokoh modern ini. Belum lagi aspek filosopisnya, mereka sudah menyatu karena memang warga setempat, tiba-tiba datang investor dari luarkan, ”tegasnya.
Terkait proses perizinanya, lanjut Amin, kalau tidak salah ada rekomendasi dari pihak Kecamatan baru diteruskan jenjang berikutnya. Jadi untuk saat ini sudah cukuplah lima unit itu, jangan sampai ada bertambah lagi.
Baca: Soal RUU P-KS, Ustaz Tengku Zulkarnain Minta Maaf Menuduh Jokowi Akan Sediakan Alat Kontrasepsi
“Begitu harapan pedagang setempat. Seharusnya dengan kehadiran toko modern ini bukan mematikan pedagang lokal, tetapi bagaimana bisa sama-sama berkembang dan maju demi mensejahterakan masyarakat setempat termasuk pedagang setempat, ”tegasnya.
Dikhwatirkan, lanjut Amin, pedagang setempat bisa gulung tikar jika terus menerus omsetnya berkurang.
“Sementara penghasilan mereka dari berdagang itu bisa untuk mengongkos anak sekolah dan memenuhi kebutuhan yang lainya,” pungkasnya.