Hari Raya Nyepi
Nyepi di Kalbar Lebih Khas, Ini Ulasan Ketua PHDI Kalbar
Kalau di Kalbar ini kita berbagai hidup sebagai umat beragama di Kalimantan Barat, karena suasana kerukunan persaudaraan,
Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
Nyepi di Kalbar Lebih Khas, Ini Ulasan Ketua PHDI Kalbar
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Umat Hindu telah merayakan Hari Raya Nyepi pada Kamis (7/3/2019).
Setelah berdiam diri didalam rumah, berpuasa, tidak memasak, tidak menghidupkan berbagai perangkat elektronik, dan hanya fokus beribadah, pada hari selepas Nyepi, Umat Hindu melakukan kegiatan seperti biasa.
Ketua PHDI Kalbar, Ida Shri Resi Dukuh Putra Bandem. K yang di temui di kediamannya di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya mengatakan bahwa setelah melaksanakan Nyepi, umat Hindu di hari ini pagi hari melaksanakan ibadah, kemudian di lanjutkan dengan kegiatan Simakrama atau silaturahmi.
Baca: Kerahkan 536 Asesor Pelaksana Akreditasi Sekolah di Kalbar
Baca: Kalah dari Ng Ka Long Angus, Langkah Tommy Sugiarto Terhenti di Perempat Final All England Open 2019
Pantauan di kediamannya, tampak begitu ramai, mulai sanak keluarga, teman dan koleganya berkunjung ke kediamannya untuk mengucapkan selamat Nyepi.
Ia mengungkapkan bahwa selama dirinya tinggal di Kalimantan Barat, nuansa Hari Raya di Kalimantan Barat begitu meriah, termasuk hari Raya Nyepi, ia merasa, keharmonisan antar umat beragama begitu terasa di Kalbar di banding wilayah lain.
"Kalau di Kalbar ini kita berbagai hidup sebagai umat beragama di Kalimantan Barat, karena suasana kerukunan persaudaraan, merasa kita tidak ada batas antar keyakinan yang kita Miliki, karena setiap hari raya apapun di Kalbar ini pasti meriah, nah kita di tandai dengan melakukan Simakrama atau silaturahmi satu sama lain, di situ saling maaf memaafkan, mengucapkan hari raya,"paparnya
Selama puluhan Tahun ia tinggal di Kalbar, ia mengungkapkan saat Ngembak Geni (satu hari setelah Nyepi) di Kalbar lebih khas di banding dengan wilayah lain.
"Kalau disini yang menjadi ke Khasan berikutnya adalah, kitaa saat Ngembak Geni, setelah Nyepi, kita mengadakan Open House, menerima kunjungan baik interen umat beragama maupun antar umat beragama, dan di sini bisa sampai 2 Minggu, saling kunjungi saling berbalas, umat Hindu malakukan hal itu adalah beradaptasi dengan budaya yang sudah turun temurun berlaku di Kalbar, khususnya di Pontianak, dan ini sebagai cerminan, dimana umat Hindu berada harus menyesuaikan diri dengan keadaan daerah, dimana tanah di pijak, di situ langit di junjung,"paparnya lagi.
"Kalau di Bali ada berkunjung, tapi tidak semeriah di Kalimantan barat, setelah beribadah, bersalam - salaman, kemudian yang datang kerumahnya - rumah itu, yang muda ke yang tua, selesai itu ya sudah, tapi kalau kita yang disini kita saling membalas. Tapi kalau saya dapat kompensasi, saya tidak berkunjung ke yang muda, karena kalau saya berkunjung ke yang muda bisa bisa sebulan ndak habis," imbuh Resi Kukuh.