Omset Menurun, Pedagang Kuliner Kerak Telor di Pusat CGM Tetap Bersyukur
Sejak dibuka pekan promosi dan kuliner CGM di Jalan Dipenegoro Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang.
Omset Menurun, Pedagang Kuliner Kerak Telor di Pusat CGM Tetap Bersyukur
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejak dibuka pekan promosi dan kuliner CGM di Jalan Dipenegoro Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang.
Misalnya penjual kuliner kerak telor khas Jakarta yang telah berjualan di kawasan pusat CGM sejak sepekan terakhir.
Menurut Tri Utami mengakui pembeli lumayan ramai. Meskipun ia sempat cemas karena didera cuaca hujan beberapa hari lalu, sehingga membuat pengunjung sepi.
"Ya lumayan ramai, alhamdulillah kemarin itu ndak hujan itu barulah modal bisa balik," ujarnya ibu dua anak ni kepada Tribun
Baca: Nikmati Lezatnya Paket Ikan Sungai Jawi Waroeng Makk
Baca: Hingga Februari 2019, Kasus DBD di Kubu Raya 102 Kasus
Baca: Punya Target 55 RUU Pada 2019, DPR Ternyata Hanya Targetkan Satu Pengesahan
Selain berjualan makanan Tri juga menjual beberapa mainan. Kerak telor khas Jakarta sendiri di jual Rp 20-25 ribu. Jika hari biasa ia jual Rp 15-20 ribu di kawasan Jeruju tepatnya didepan pelabuhan.
Tri rutin berjualan dikawasan ini selama ada perayaan, mulai dari HUT Pontianak hingga Cap Go Meh.
Tri mengaku untuk berjualan ia membayar Rp 800 ribu untuk dua meter lokasi jualan selama enam hari. Sewa ini menurutnya lebih mahal ketimbang pas saat HUT Pemkot dan perayaan Cap Go Meh di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 550 ribu.
Kenaikan ini memang sedikit dikeluhkanya. Meski demikian ia tetap bersyukur masih mendapat keuntungan yang diraih.
Kalau tahun lalu biasanya omset mencapai Rp 4-5 juta. Namun tahun ia sedikit pesimis.
"Tahun ini mungkin ndak sampai," ujarnya.