TRIBUN WIKI

Pangkas Rambut Bang Momo Ketapang Bolehkan Pelanggan Ngebon 

Tempat pangkas rambut yang berdiri sejak dua tahun lalu ini, menawarkan layanan jasa potong rambut berbagai macam model.

TRIBUN PONTIANAK/ NUR IMAM SATRIA
Bang Momo memangkas rambut pelanggannya, di di Jalan D.I Panjaitan, Ketapang, Minggu (17/2/2019). 

Pangkas Rambut Bang Momo Ketapang Bolehkan Pelanggan "Ngebon" 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Pangkas rambut Muhajirin yang terletak di Jalan D.I Panjaitan, Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan Ketapang sungguh unik, pasalnya pangkas rambut ini memperbolehkan pelanggannya untuk "ngebon" alias ngutang saat menggunakan jasanya. 

Saat Anda mengantre menunggu giliran mencukur rambut di tempat pangkas rambut milik Bang Momo (29) sapaan akrab sang pemilik, Anda akan menemukan poster yang bertuliskan "Hirosima dan Nagasaki hancur karena Bom bukan Bon (Utang), Jadi... kalau belum punya uang pangkas rambut jangan takut Nge Bon" .

Sontak hal tersebut membuat layanan jasa pangkas rambut milik bang Momo mendapat respon hangat dari warga Ketapang, khususnya anak muda. 

Baca: Ilegal Logging Masih Terjadi di Hulu Sungai Ketapang, Ditemukan Tumpukan Kayu Balok di Pinggir Jalan

Baca: Ritual Adat Dayak Pesaguan Untuk Nikah Kawin di Tumbang Titi Ketapang

Tempat pangkas rambut yang berdiri sejak dua tahun lalu ini, menawarkan layanan jasa potong rambut berbagai macam model.

Tempat pangkas rambut ini buka setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB. 

Bang Momo mengatakan, sengaja memberlakukan layanan cukur rambut boleh ngebon berlaku bagi siapa saja pelanggannya.

Hal tersebut dilakukannya karena pernah mengalami keadaan dimana harus mencukur rambut, namun belum memiliki uang sehingga harus menunda keinginan tersebut. 

"Bagi sebagian orang uang senilai 15 ribu mungkin kecil. Tapi bagi sebagian lainya yang berpenghasilan kecil, tentu besar untuk ongkos sekali pangkas rambut," ungkap Momo saat ditemui di kiosnya, Minggu (17/2/2019). 

Menurut Bang Momo, dirinya menilai sebuah usaha bukan hanya sekedar mengumpulkan pundi Rupiah, namun juga untuk membantu sesama manusia yang memang membutuhkan jasanya namun belum memiliki uang. 

"Selain melayani jasa pangkas di kios, saya juga menerima panggilan untuk mencukur di rumah. Hal itu Karena biasanya ada pelanggan yang sakit atau tak bisa jalan untuk ke kios," ujarnya. 

Ia menambahkan, jika selama dirinya melayani pangkas rambut boleh ngebon, banyak di antara pelanggannya yang memanfaatkan layanan tersebut.

Bahkan, diakuinya cukup banyak pelanggan yang membayar jasanya menunggu gajian. 

"Alhamdulillah selama ini cukup banyak pelanggan yang datang. Sedangkan untuk layanan boleh ngebon juga banyak yang memanfaatkannya. Bahkan ada yang satu bulan sekali baru bayar, itu tidak masalah asal apa yang saya lakukan dapat membantu," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved