Selalu Merugi Tiap Tahun, PT UKM Milik Pemda Kapuas Hulu Terancam Ditutup
Bisa saja BUMD ini akan kita tutup, karena sudah tiga tahun berdiri tidak pernah mendapatkan keuntungan dan malah selalu rugi
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Tri Pandito Wibowo
Selalu Merugi Tiap Tahun, PT UKM Milik Pemda Kapuas Hulu Terancam Ditutup
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Agus Stormandi menyatakan, salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Kapuas Hulu yaitu PT UKM, hingga saat ini belum pernah memberikan kontribusi bagi daerah dan justru selalu mengalami kerugian.
"Bisa saja BUMD ini akan kita tutup, karena sudah tiga tahun berdiri tidak pernah mendapatkan keuntungan dan malah selalu rugi. Pastinya diambang penutupan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (13/2/2019).
Baca: Berkarya Kalbar Masih Tunggu Kehadiran Tommy Soeharto
Baca: BREAKING NEWS - Satpol PP Ciduk Pasangan Lagi Ngamar, 2 Diantaranya Masih Dibawah Umur
Baca: Nongkrong Asyik di Warkop Kopi Rumpun Singkawang
Selain itu jelas Agus, PT. UKM ini juga sudah mendapatkan surat teguran dari Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero, dimana surat teguran itu apabila perusahaan PT UKM terus merugi akan segera ditutup.
"Sebab kalau terus menerus mengalami kerugian, Pemerintah Daerah Kapuas Hulu yang tentu sangat dirugikan, sehingga akan berpengaruh pada aset pemerintah daerah Kapuas Hulu," tegasnya.
Terkait apa penyebab PT UKM tersebut tak berkembang, Agus mengakui kalau dirinya kurang mengetahui secara persis. Namun memang awalnya PT UKM yang bergerak dibidang minyak, dan menginginkan adanya transportir minyak.
"Tapi untuk transportir ini belum didapatkan, dikarenakan ada pembatasan izin transportir. Kita inikan walaupun itu bisnis murni, tapi faktor sosial dan stabilisasi harga itu tetap diutamakan," ujarnya.
Selain itu juga PT UKM ini bukan hanya menjalankan usaha dibidang minyak saja, namun ada beberapa bidang usaha lainnya seperti madu dan travel. "Makanya nanti bulan Maret ini akan ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengetahui laporan keuangan mereka ditahun 2018 lalu. Namun secara total usaha yang mereka lakukan ini tiap tahun merugi," ungkapnya.