Sayangkan Aksi Penutupan Jalan Oleh Warga Desa Simba Raya, Midji: Saya Jadi Gubernur Baru 4 Bulan
Saya maklumi aksi masyarakat karena melihat kondisi jalan hancur. Tapi kalau nuntut janji saya, itu yang tidak realistis
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Tri Pandito Wibowo
Sayangkan Aksi Penutupan Jalan Oleh Warga Desa Simba Raya, Midji: Saya Jadi Gubernur Baru 4 Bulan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji sangat menyayangkan aksi penutupan jalan oleh warga Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang pada Selasa (12/2/2019) pukul 08.30 WIB.
Masyarakat lakukan pemagaran Jalan Poros Sintang- Ketungau lantaran menuntut janji Gubernur Kalbar Sutarmidji yang beberapa waktu lalu berkunjung meninjau jalan itu.
"Saya maklumi aksi masyarakat karena melihat kondisi jalan hancur. Tapi kalau nuntut janji saya, itu yang tidak realistis. Saya jadi Gubernur baru sekitar empat bulan. Lalu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga usianya baru 40 hari," ungkapnya, Rabu (13/2/2019).
Baca: VIDEO: Cuplikan Gol dan Moment Menarik Manchester United Vs PSG (0-0) dan AS Roma Vs FC Porto (2-1)
Baca: TERPOPULER - HASIL Akhir Persija Vs Newcastle Jets, Zodiak, Hingga Jadwal Persib Bandung Vs Arema FC
Baca: Kalbar 24 Jam - Pembobol Kotak Amal Masjid Terekam CCTV, Paparan Sutarmidji, Hingga Temuan Mayat
Baca: Bupati Sambas Nilai Kapolda Serius Perhatikan Perbatasan
Ia meminta masyarakat setempat untuk berpikir secara matang sebelum laksanakan aksi penutupan jalan tersebut. Jalan rusak itu, kata dia, disebabkan aktivitas kendaraan sawit bermuatan lebih yang tidak perduli dengan kondisi jalan rusak itu.
"Saya kesana belum satu bulan. Di lapangan, saya dapat informasi ada 7 perusahaan sawit yang berada di perlintasan jalan itu. Perusahaan-perusahaan itu tidak peduli. Mereka lewat aja terus bawa muatan," terangnya.
Ia berharap setelah jalan diperbaiki, pihak perusahaan sawit turut berpartisipasi merawat jalan yang ada. Namun, jika tidak turut berpartisipasi dan merawat jalan itu maka pihak perusahaan sawit tidak boleh lewat jalan itu.
"Kalau jalan sudah diperbaiki, tapi perusahaan sawit tidak ikut menjaga. Saya pastikan tindak tegas. Mereka wajib buat jalan sendiri. Saya ingin pembangunan berkeadilan," tandasnya.