Isu Agama Menguat di Pilpres 2019, Ini Yang Dilakukan LDII

Ketua Umum LDII, KH Abdullah Syam menerangkan jika pihaknya telah mendorong melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHO PANJI PRADANA
Ketum LDII, KH Abdullah Syam (batik hijau) bersama Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto saat berswafoto dengan Wagub Kalbar, Ria Norsan beserta jajaran Wali Kota Pontianak hingga Ketua MUI Pontianak. 

Isu Agama Menguat di Pilpres 2019, Ini Yang Dilakukan LDII

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Umum LDII, KH Abdullah Syam menerangkan jika pihaknya telah mendorong melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi menguatnya isu agama di Pilpres 2019 dan berpotensi perpecahan antar suku bangsa.

Terlebih, upaya yang dilakukannya tersebut dalam konteks sebagai satu diantara dewan pertimbangan MUI.

"Sayakan anggota dewan pertimbangan MUI, jadi kemarin dipleno ke-34 bagaimana MUI melihat carut-marutnya dimedia sosial, dimana, jadi sudah keluar dari karakter bangsa kita, kemudian saya usulkan agar MUI dialog dengan dua koalisi Capres-Cawapres, kemudian KPU dan Bawaslu dan Panglima TNI," katanya, Rabu (13/02/2019).

Baca: PDAM Sirin Meragun Terima Kunjungan OASEN Drinkwater dari Belanda

Baca: Camat Pontianak Utara Akui Pembangunan Masih Tertinggal Dari Kecamatan Lainnya

Baca: PLN Sebut Informasi Perubahan Waktu Batas Bayar Tagihan‎ Adalah Hoax

KH Abdullah Syam juga mengungkapkan, upaya yang dilakukan tersebut telah berjalan secara maraton agar kemudian hasilnya dapat dishare ke ormas-ormas dan mengakar.

"Ini sudah jalan, ada yang maraton, jadi kesepakatan-kesepatan itu disampaikan ke internal ormas masing-masing, jadi sudah mengakar, kalau sudah solid dikenali internal baru akan ada persamaan pandang dengan ormas lainnya, bahkan menjadi keteladanan untuk orang yang tidak duduk didalam ormas," tukasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved