Disnakertrans Kalbar Godok Desain Pelatihan Gratis Satpam Asal Keluarga Tidak Mampu
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Barat masih menggodok desain dan mekanisme
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Disnakertrans Kalbar Godok Desain Pelatihan Gratis Satpam Asal Keluarga Tidak Mampu
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Barat masih menggodok desain dan mekanisme yang tepat untuk program pelatihan tenaga satuan pengamanan (satpam) asal keluarga-keluarga kategori tidak mampu di Kalimantan Barat.
Melalui desain itu diharapkan program itu tepat sasaran dan hasilkan output sesuai target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar di era pemerintahan Gubernur Kalbar H Sutarmidji dan Wakil Gubernur Kalbar H Ria Norsan.
Kepala Disnakretrans Provinsi Kalbar, Sri Jumiadatin menerangkan Pemprov Kalbar melalui pihaknya telah menganggarkan sekitar Rp 1,4 Miliar sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Pemprov) Kalbar Tahun 2019 untuk program pelatihan satpam.
Baca: Lakukan Antisipasi, Kodim Pontianak Terjunkan Personil untuk Patroli Karhutla
Baca: Rangkaian Dalam Event Millenial Road Safety BBPOM Kalbar
Baca: Jalan Santai Dalam Rangka HUT BBPOM ke 18 Tahun Bakti
“Dianggarkan sekitar Rp 1,4 Miliar. Nanti akan kita sampaikan terkait rincian anggarannya, kuota pembagiannya, mekanisme proses dan lain sebagainya,” ungkapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Minggu (10/2/2019).
Jika tidak ada perubahan, kuota pelatihan satpam untuk program ini sekitar 200 orang. Kuota itu akan dibagi ke 14 kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat. Desain program ini akan melibatkan kabupaten/kota.
“Pembagian kuotanya berbeda-beda, dengan mempertimbangkan jumlah pengangguran dan keluarga miskin yang ada di daerah. Tentu tidak sama jika melihat aspek itu,” terangnya.
Nantinya, pelibatan kabupaten/kota dilakukan melalui peran Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Diskes), Kepolisian Resor (Polres) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertans) masing-masing.
“Itu desain yang sedang dirancang. Kami ingin ada tim yang bisa lakukan verifikasi dan portofolio di tingkat daerah,” imbuhnya.
Seleksi portofolio dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Syarat utama adalah calon satpam harus memenuhi kategori keluarga tidak mampu.
Baca: HMI Komisariat Tarbiyah Cabang Mempawah Laksanakan RAK, Komitmen Ingin Bawa Perubahan
Baca: LIVE Stream LIDA Indosiar Grup 10 Top 64! Diyan Kalbar Kembali Tampil Memukau, Juri Bilang Ini
“Misalnya belum bekerja, orangtuanya tidak mampu dari segi ekonomi, tidak bisa melanjutkan sekolah dan lain sebagainya. Lalu dibuktikan dengan bukti identitas sesuai data kecamatan dan desa. Ini agar ketepatannya terjaga” jelasnya.
Mekanisme tes, kata Sri, masih dirancang oleh pihaknya. Namun, ia pastikan tidak berbeda dengan tes rekrutmen tenaga satpam yang berlaku saat ini, semisal uji kesehatan, uji ketahanan fisik dan tes-tes lainnya.
“Jadi, dari aspek kriteria proporsional tinggi badan dan lainnya itu diseleksi di kabupaten. Paling tidak penyaringan di tingkat kabupaten/kota itu sekitar 90 persen itu sama seperti ketentuan Sekolah Polisi Negara (SPN),” tuturnya.
Usai perekrutan dan penjaringan di tingkat daerah, calon satpam program ini akan dikirim untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan di SPN Kalbar kurang lebih selama satu bulan.
Pihaknya memberi kewenangan dan keleluasaan kepada SPN Kalbar untuk lakukan pengujian ulang bagi calon-calon satpam itu sesuai standar.