TRIBUN WIKI
Tugu Khatulistiwa: Sejarah, Event, dan Jadwal Kunjungan
Lokasi tepatnya berada di Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument di Jalan, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Marpina Sindika Wulandari
Tugu Khatulistiwa: Sejarah, Event, dan Jadwal Kunjungan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kota Pontianak punyak banyak keistimewaan.
Selain memiliki Sungai Kapuas, sebagai sungai terpanjang di Indonesia, Pontianak merupakan satu-satunya Kota di Indonesia yang menjadi titik 0 kulminasi matahari.
Lokasi tepatnya berada di Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument di Jalan, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat.
Berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah.
Baca: Tak Lengkap ke Pontianak Tanpa Mengunjungi Tugu Khatulistiwa
Baca: Video Drone- Instalasi Payung Masih Menjadi Andalan Peringatan Kulminasi 2018
Tugu ini menjadi satu diantara ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak.
Terutama pada saat peristiwa titik kulminasi matahari yang terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
Bahkan peristiwa alam ini telah menjadi event tahunan Kota Pontianak, yang menarik kedatangan wisatawan baik lokal, nasional maupun mancanegara.
Jika kamu masuk kedalam tugu, disana ada catatan sejarah mengenai awal mula dibangunnya tugu khatulistiwa.
Dalam catatan tersebut ditulis, bahwa pada tahun 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik atau tonggak garis equator di kota Pontianak dengan konstruksi sebagai berikut :
a. Tugu pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah.
b. Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkarang dan anak panah.
c. Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh opzicter / architech Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat pada bagian dalam.
d. Tahun tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran lima kali lebih besar dari tugu yang aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September1991.
Pada bulan Maret 2005, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis khatulistiwa.