SMA Negeri 9 Pontianak Terapkan Sistem Belajar Non Kertas

SMA Negeri 9 Pontianak sistem belajar non kertas dengan menggunakan Server Mini Luder yang bekerja sama dengan SMK 4 Pongianak

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Guru dsn Murid Smasem saat menyanyikan lagu ulang tahun 

SMA Negeri 9 Pontianak Terapkan Sistem Belajar Non Kertas

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - SMA Negeri 9 Pontianak sistem belajar non kertas dengan menggunakan Server Mini Luder yang bekerja sama dengan SMK 4 Pontianak yang diproduksi di China.

Smasem sudah punya 5 server, jadi muatan 1 server adalah 40 orang.

Namun server ini tidak boleh dishare ke UNBK, karena syarat UNBK tidak boleh menggunakan android namun harus menggunakan komputer atau laptop.

Baca: Ini Agenda Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan Hari Ini

Baca: 235 Siswa SMAN 9 Pontianak Siap Ikuti UNBK dengan Segala Persiapannya

Baca: Yuk, Kunjungi Air Terjun Medang Pulang Kapuas Hulu

"Kami juga sudah terapkan ulangan, dan belajar harian versi non kertas," ujar Ibrahim Kepala SMA 9 Pontianak, kamis (7/2).

Jadi tidak ada lagi pengelolaan nilai yang harus menunggu berbulan-bulan, dan tidak ada satu guru pun yang tidak membuat analisis hasil belajar.

Karena sistemnya sudah otomatis dan anak mengerjakan menggunakan android.

"Mungkin kami satu-satunya sekolah yang merekomendasikan anak wajib membawa handpone ke sekolah," ujar Ibrahim.

Kecendrungan orang terhadap sesuatu yang dilarang justru itu yang nikmat dilakukannya.

"Anak kalau dilarang bawa hp malah suka curi-curi, karena sesuatu yang curi-curu akan terasa nikmat," ujarnya.

Ternyata kuncinya adalah segala fasilitas yang postif, dan berdampak postif harus ada pemberdayaannya.

Begitulah hp kalau tidak jelas pemberdayaannya anak akan sibuk dengan hp dan dunianya .

Di Smasem begitu masuk kelas, langsung masuk akun dan buka ebook, setelah masuk aplikasi di gunakan aplikasi kontrol untuk menutup aplikasi lain.

Baca: Setelah Terima Penghargaan Dari Menpan RB, Ini Agenda Wali Kota Pontianak Edi Kamtono

Baca: SMASEM Terapkan Infaq Doa ke Rumah Sakit untuk Para Pasien

Baca: Kapolsek Paloh Beri Pembekalan Kepada Kadus, RT dan Polmas Desa Sebubus, Aktif Siskamling

Jadi ketika siswa belajar dengan aplikasi semua aktivitas lain di hp sudah ditutup otomatis tidak bisa buka aplikasi yang lainnya.

Jadi artinya pemberdayaan yang diiring dengan kontrol sangat bagus.

"Dan untuk pengguanaan Edubook anak tidak perlu pakai kuota karena sudah di counter sistem," ujarnya.

Siswa juga diwajibkan untuk mengecas penuh hpnya dirumah, karena tidak disediakan cas khusus disekolah.

Dalam hal ini siswa harus menggunakan hp berbasis android, ternyata setelah diterapkan tidak ada masalah karena di dampingi dengan pemberdayaan dan monitoring dari pada guru dan juga sistemnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved