Pilpres 2019

Kebocoran Anggaran 25%, Jubir TKN Sebut Prabowo-Sandiaga Ada di Skandal Paradise dan Panama Papers

Pertanyaannya, ke mana kah anggaran yang bocor itu dilarikan? Ada berbagai modus untuk menyembunyikan dana haram tersebut, salah satunya dengan menyim

TRIBUN PONTIANAK
Prabowo (kanan) dan Ace Hasan 

Sebut Kebocoran Anggaran 25 %, Jubir TKN Sebut Prabowo-Sandiaga Ada di Skandal Paradise dan Panama Papers

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyindir calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai skandal Paradise Papers dan Panama Papers.

Sindiran ini untuk menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut terjadi kebocoran anggaran sebesar 25 persen di Indonesia.

"Pertanyaannya, ke mana kah anggaran yang bocor itu dilarikan? Ada berbagai modus untuk menyembunyikan dana haram tersebut, salah satunya dengan menyimpannya di negara-negara yang menjanjikan tax haven atau suaka pajak," kata Ace melalui keterangan tertulis, Kamis (7/2/2019).

Ace pun menyinggung kerja sama Indonesia dan Swiss terkait pelacakan, perampasan, dan pengembalian aset WNI hasil tindak pidana yang disimpan di Swiss.

Menurut Ace, hal itu mengingatkan atas adanya skandal Panama Papers dan Paradise Papers. 

Baca: Hadiri HUT KSPI, Prabowo Kritik Wartawan Sebut Banyak yang Tak Jelas

Baca: Tak Lapor Harta Kekayaan, Mendagri Tunda Pelantikan Pejabat Eselon I dan II

Dokumen tersebut berisi nama-nama tokoh yang memiliki perusahaan cangkang di negara suaka pajak untuk menghindari pajak.

Ace mengatakan nama Prabowo dan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno justru ada dalam dokumem tersebut.

"Panama Papers terkait firma hukum Mossack Fonseca di Panama, yang melibatkan nama-nama besar termasuk disebut-sebut nama Sandiaga Uno," ujar Ace.

"Sedangkan Paradise Papers bersumber dari firma hukum Appleby di Bahama yang juga didalamnya disebut-sebut nama Prabowo Subianto. Modus dan motif keduanya hampir sama," tambah Ace.

Ace pun melihat kontradiksi dalam pidato Prabowo yang menuding kebocoran anggaran. Menurut politisi Partai Golkar ini, di saat Indonesia disebut mengalami kebocoran anggaran sebesar 25 persen, Prabowo dan Sandiaga justru diduga menghindari pajak dengan menyimpan asetnya di negara suaka pajak.

Ace mengakui bahwa Prabowo dan Sandiaga belum tentu melakukan tindak pidana perpajakan. Bisa saja, kata dia, keduanya telah mengikuti program tax amnesty pemerintah. Namun, secara moral, dia menilai orang yang berbuat seperti itu tidak layak untuk menjadi pemimpin.

Ace mengatakan, pemimpin harus menjadi role-model dalam penegakan hukum di Indonesia termasuk soal perpajakan. Apalagi Indonesia masih sangat bertumpu pada penerimaan pajak.

"Dengan disebutnya nama Prabowo-Sandi dalam dua dokumen tersebut, layakkah keduanya menjadi presiden dan wakil presiden? Apakah memang keduanya memiliki legitimasi moral dalam mengelola Indonesia yang sekarang sumber pendapatan negaranya bertumpu pada perpajakan?" kata dia.

Sebelumnya, Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta, mengatakan kebocoran anggaran itu bisa macam-macam, salah satunya karena ada mark up proyek.

Baca: Hadiri HUT KSPI, Prabowo Kritik Wartawan Sebut Banyak yang Tak Jelas

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved