Asita Menyuarakan Secara Nasional Keluhan Masyarakat Melalui Media-media yang Ada di Indonesia
Henray Ekasaputra kembali mengatakan perihal keluhan masyarakat terhadap harga tiket pesawat ke Putussibau-Pontianak
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Asita Menyuarakan Secara Nasional Keluhan Masyarakat Melalui Media-media yang Ada di Indonesia
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra kembali mengatakan perihal keluhan masyarakat terhadap harga tiket pesawat ke Putussibau-Pontianak (sebaliknya) yang hampir menembus harga batas Atas.
"Iya benar sekali, maskapai sudah hampir memberikan harga tiket yang sudah hampir batas atas dan tentu ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat tidak hanya untuk rute domestik daerah tetapi juga untuk seluruh rute lain yang masih mahal," ujarnya.
Lanjutnya, dengan keluhan-keluhan dari masyarakat ini, sebagai Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) atau penjual jasa, ia mengaku sudah melaporkan keluhan tersebut kepada pihak-pihak maskapai yang ada di pusat.
Baca: Pekerja Rakit Kotak Suara di Gudang Logistik Pemilu 2019 KPU Kota Pontianak
Baca: Kompol Syarifah Salbiah Sebut Mobil Pick Up Tak Dibenarkan Bawa Penumpang
Baca: Pangdam XII/Tanjungpura Bentuk Program Satgas Pendidikan di Perbatasan
"Biaya tiket yang mahal ini tentu akan merugikan masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah pedalaman dan memakai jasa pesawat, dan masyarakat juga harus bicara kepada publik terkait hal ini karena harga ini tentu menghambat perjalanan, waktu, materi dan lainnya," sebutnya melalui sambungan via telepon.
Henray mengaku, sudah berulang kali keluhan ini ditanyakan oleh masyarakat ataupun pemerintah yang menjalankan dinas.
Akan tetapi, yang berhak mengatur harga tiket adalah pihak-pihak maskapai dan ASITA hanya sebagai jasa yang menjual tiket kepada masyarakat.
"Kami melalui ASITA pusat sudah secara nasional menyampaikan kepada media nasional ataupun online atas keluhan ini dan ini kembali kepada maskapai dan pemerintah yang mengatur serta kementrian perhubungan atau direktorat perhubungan udara yang harus menegaskan," ujarnya.
Henray menyampaikan, menurut ASITA beberapa alasan dari pihak maskapai adalah bahan bakar yang semakin naik, seperti Arthur dan biaya-biaya perawatan pesawat dan item-item yang banyak naik.
"Memang naik, akan tetapi ada pihak BUMN yang menaungi semua ini, seperti Angkasapura dan Gapura Angkasa. Dua pihak ini kalau bisa janganlah naikkan harga, jika mereka naikkan harga maka otomatis naik lah semua harganya," terangnya kembali.