TRIBUN WIKI

Mau Lihat Naga Buka Mata di Singkawang? Kunjungi Vihara Ini

Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang berada di Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Vihara Tri Dharma Bumi Raya Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, pusat Kota Singkawang, Senin (4/2/2019). Sebagian warga Tionghoa juga melakukan ibadah sembahyang di sini dalam menyambut tahun baru Imlek 2570. 

Mau Lihat Naga Buka Mata di Singkawang? Kunjungi Vihara Ini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Vihara Tri Dharma Bumi Raya menjadi satu di antara lokasi yang digunakan oleh sebagian Tatung melakukan ritual.

Pada Senin (18/2/2019), akan dilakukan prosesi ritual sembahyang dewa langit di tempat ini pada pagi hari.

Tak hanya itu, pada Minggu (17/2/2019), prosesi ritual buka mata replika 12 naga dilakukan pula di sini.

Baca: VIDEO: Warga Tionghoa Laksanakan Ibadah di Vihara Pattica Sammupadda Borneo

Baca: Sejarah Berdirinya Vihara Bhodisatva Karaniya Metta, Kelenteng Tiga Dewa Dewi

Vihara ini menjadi ikon dari Kota Singkawang. Meskipun tidak berukuran besar, namun vihara ini menjadi satu di antara yang tertua di Singkawang.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang berada di Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, pusat Kota Singkawang.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya berdiri sejak tahun 1878.

Vihara ini diyakini sebagai tempat peribadatan umat Tri Dharma tertua di Singkawang.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, pusat Kota Singkawang, Senin (4/2/2019).
Vihara Tri Dharma Bumi Raya Jalan Sejahtera, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, pusat Kota Singkawang, Senin (4/2/2019). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO)

Kota ini dahulu menjadi tempat persinggahan orang-orang Tionghoa yang ingin menambang emas di Monterado, Kabupaten Bengkayang. 

Ketika itu, sekeliling Kota Singkawang masih berupa hutan belantara. Menurut kepercayaan orang Tionghoa, setiap hutan konon memiliki roh penjaga yang melindungi kawasan itu.

“Maka vihara untuk peribadatan terhadap Dewa Bumi Raya (Tua Peh Kong) dibangun sebagai pelindungnya. Orang pandai menjalankan ritual keagamaan asal Tiongkok bersama Lie Shie dipercaya membawa patung Dewa Bumi Raya dari daratan Tiongkok dan membangun kelenteng,” kisah Alung salah satu pengurus Wihara Tri Dharma Bumi Raya mengenai sejarah dibangunnya vihara ini dikutip dari indonesiakaya.com.

Awalnya, vihara ini hanyalah pondok sederhana tempat transit orang dari luar Singkawang. Di sekeliling pondok terdapat tempat untuk menambatkan kuda.

Baru sekitar tahun 1920, pondok dirobohkan dan dibangun vihara yang lebih permanen. Saat kebakaran besar melanda Kota Singkawang di tahun 1930, vihara ini pun ikut ludes terbakar, namun, tiga tahun kemudian dibangun lagi. 

Baca: Malam Imlek Brimob Turunkan Pasukan Keamanan di Vihara Pattica Sammupadda Borneo

Baca: Satu-satunya di Dunia, Vihara Hian Bu Ceng Tua Terletak di Tengah Laut

Patung Tua Peh Kong dan istrinya yang selamat dari kebakaran, dipasang di vihara baru ini. Di kiri kanan Patung Tua Peh Kong dan istrinya terletak patung Dewa Kok Sing Bong dan On Chi Siu Bong, sedangkan di bagian tengah terdapat patung Budha Gautama.

Pembangunan kembali vihara ini sempat dilarang penguasa Belanda di Singkawang. Konon, penguasa Belanda bersedia memberi izin setelah mendapat mimpi dari Tua Peh Kong.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved