Ayah Cabuli Anak Tiri

BREAKING NEWS - Pergoki Suami Cabuli Putrinya Berusia 13 Tahun, HM Histeris

Ia seakan disambar petir ketika melihat secara langsung perbuatan bejat sang suami terhadap putrinya yang masih berusia 13 tahun

Penulis: Ferryanto | Editor: Rihard Nelson Silaban
Ilustrasi
Ilustrasi dugaan pencabulan ayah terhadap anak tirinya. 

BREAKING NEWS - Pergoki Suami Cabuli Putrinya Berusia 13 Tahun, HM Histeris

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - HM, warga Parit Demang, Pontianak Selatan, tak menyangka pilihan menikah justru mendatangkan kepahitan.

Dirinya yang seorang janda tertarik dengan seorang pria berinisial RM beberapa tahun lalu, akhirnya menikah.

Sebelum menikah, HM telah memiliki dua orang anak, satu masih balita.

Baca: BREAKING NEWS - Siswi Kelas 6 SD Melahirkan Secara Caesar, Devi: Kebejatan Paman

Baca: Edi Kamtono Tegaskan Komentarnya di Media Massa Adalah Perintah untuk OPD

Baca: Siswi SD Melahirkan Anak Laki-laki: Meraung di Rumah Sakit, Tetap Ingin Lanjutkan Sekolah

Namun, beberapa waktu lalu ia seakan disambar petir ketika melihat secara langsung perbuatan bejat sang suami terhadap putrinya yang masih berusia 13 tahun.

Hal ini diungkapkan Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana kepada Tribunpontianak.co.id, saat dijumpai di Kota Pontianak, Senin (28/1/2019).

Devi menceritakan bahwa, kejadian ini terkuak saat sang istri memergoki sang suami mencabuli sang putri di semak-semak dekat didekat rumah mereka.

Sang istri pun histeris dan menanyakan alasan sang suami menggauli sang putri.

Tak ambil pusing, sang suami pun lantas melayangkan tangannya berkali-kali ke wajah dan tubuh istrinya.

"Dia ini lihat suaminya lagi melakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap anaknya di semak-semak. Langsung bertanya kenapa kamu lakukan itu kepada anak aku. Suaminya bilang, diam jak kau, langsung di tinju istrinya ini sampai berdarah-darah, melaporlah si istri ini ke Polresta unit PPA," ungkapnya.

Pada saat melapor, Devi mengatakan bahwa sang istri pun menceritakan sebab musabab ia dianiaya hingga berdarah oleh sang suami.

"Ditanyakanlah sebabnya, apa sebab ibu ini dianiaya, diapun cerita, bahwa dia dapatkan suami ini tiduri anaknya," jelas Devi.

Devi pun mengungkapkan saat ini kondisi sang HM beserta 3 orang anaknya sangat memprihatinkan.

Baca: HUT ke-62 Pemprov Kalbar, Tribun Pontianak Beri Kejutan ke Gubernur Sutarmidji

Baca: Bukan Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad Pernah Tergoda Perempuan Lain Hingga Ketahuan Nagita Slavina

Baca: Saling Ejek Berujung Maut, Polisi Beberkan Kronologinya

Ia yang dahulu menggantungkan hidupnya dari penghasilan sang suami saat ini harus menghidupi ketiga anaknya seorang diri.

Devi pun berharap, pihak terkait ataupun ada warga yang hendak membantu keluarga HM untuk keluar dari jeratan ekonomi yang sulit akan pihaknya atarkan langsung ke lokasi korban. 

Devi mengungkapkan bahwa untuk RM telah ditahan di Mapolresta Pontianak.

Devi Tiomana (orange) berbincang dengan warga.
Devi Tiomana (orange) berbincang dengan warga. (FACEBOOK/DEVI TIOMANA)

Kasus Siswi Kelas 6 SD Melahirkan Bayi Seberat 2,6 Kg

Kasus kejahatan seksual kembali terjadi. Ironisnya korban merupakan seorang siswa kelas 6 SD dan pelakunya masih kerabatnya.

Terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Batu Ampar, terdapat seorang paman yang dengan tega mencabuli 2 orang keponakannya yang masih berusia 13 tahun dan duduk di bangku sekolah Dasar kelas 6.

Kedua keponakannya merupakan saudara kembar, yang mana satu di antaranya sampai hamil, sebut saja korbannya A dan B.

Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana yang ditemui Tribun, mengungkapkan bahwa korban yang hamil saat ini telah melahirkan di salah satu Rumah Sakit di Kota Pontianak.

Korban telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg, sementara itu sang saudara kandung masih berada di Kecamatan Batu Ampar.

Devi mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali terkuak saat korban A (sebelumnya inisial AT,red) yang saat ini telah melahirkan ditanyai oleh guru kelasnya yang merasa curiga bahwa perut dari sang siswi semakin hari semakin membesar.

Sang guru pun bertanya kepada A dan kemudian sang guru yang curiga melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Baca: Jadi destinasi Wisata Malam, Tjhai Chui Mie akan Bangun Kawasan Pasar Hongkong

Baca: Kasus Dana Kemah, Polda Metro Segera Panggil Ulang Dahnil Anzar Simanjuntak

Mengetahuinya hal itu, Devi menerangkan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, dan menanyai korban, serta dilakukan tes kehamilan.

Maka terkuaklah seluruh perbuatan bejat dari sang paman yang mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil, dan hari ini telah melahirkan.

"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya, yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar, setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak Kepolisian, atas kecurigaan ini, dan dibawa ke Puskesmas untuk di cek, ternyata benar, anak ini sedang hamil," ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa kedua korban tinggal bersama dengan sang ibu dan pamannya yang berinisial SD (23) serta keluarga yang lain di rumah warisan keluarga sang ayah, yang mana sang ayah dari korban saat tidak diketahui dimana rimbanya.

"Ibunya ada juga tinggal di rumah itu, mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah, lalu ada keluarga mereka yang lain juga. Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkapnya.

Devi mengungkapkan bahwa dirinya telah menemani korban di rumah sakit, saat korban hendak melahirkan.

"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan, karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya,"ungkapnya.

Iapun bersyukur, sang korban telah melahirkan sang anak dengan selamat.

Korban bercerita kepadanya, bahwa korban mengungkapkan bahwa korban masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil, yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar, dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, tali takut ada penyakit lain,"ungkap nya.

Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.

Korban pun bercerita kepadanya bahwa korban sangat ingin tetap melanjutkan sekolahnya.

Baca: Mengisap Luka Bekas Gigitan Ular Bisa Hilangkan Racun di Tubuh, Mitos atau Fakta?

Baca: Baru 891 dari 2.357 PNS Resmi Dipecat Karena Korupsi, KPK Sebut Pemerintah Daerah Lambat

"Dia ada bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya,"ungkapnya.

Devi mengungkapkan bahwa, kejadian saat ini, dengan lahirnya sang anak dari korban kedua bukan lah klimaks / puncak dari kasus ini.

Namun ujian bagi korban akan lebih besar setelah ini.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban agar korban bisa tetap kuat, dan pihaknya juga akan menyiapkan sekolah bagi korban agar tetap bisa lanjutkan pendidikannya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved