Pariwisata Kapuas Hulu, Antara Birokrasi Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat
Fakultas Kehutanan Untan Kapuas Hulu, sebuah kabupaten yang berada di timur Kalimantan Barat ini sungguh merupakan sebuah daerah
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
Pariwisata Kapuas Hulu, Antara Birokrasi Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat
Citizen Reporter
M Arief Fathony
Mahasiswa Fakultas Untan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Fakultas Kehutanan Untan Kapuas Hulu, sebuah kabupaten yang berada di timur Kalimantan Barat ini sungguh merupakan sebuah daerah yang masih misteri dengan kekayaan alam yang sangat melimpah.
Kekayaan alam yang tentu saja belum maksimal dalam pengelolaannya.
Salah satu aset terbesar Kapuas hulu adalah sektor pariwisata dimana jika dikelola dengan tepat maka memiliki potensi mendongkrak perekonomian daerah.
Salah satunya adalah pariwisata di taman nasional danau sentarum,danau yang terbentang seluas 1320 . Mengalahkan luasnya danau toba.
Danau yang terkenal seantero nusantara.
Baca: Pengenaan Tarif Bagasi di Lion Air Belum Berpengaruh Signifikan Pada Penerbangan di Bandara Supadio
Baca: Nagita Slavina Kesal Tak Dapat Warisan Dari Ibunya, Tapi Pria Ini Yang Beruntung Dapatkannya!
Baca: Satlantas Polres Imbau Warga Tak Parkir Sembarangan Pada Pawai Lampion Cap Go Meh Singkawang 2019
Ironi pengelolaan sektor pariwisata di Kapuas hulu, pola promosi wisata yang belum maju menyebabkan banyak orang yang belum mengetahui keindahan daerah uncak Kapuas ini.
Beberapa hal yang perlu dievaluasi adalah proses birokrasi pemerintahan yang belum sinergis.
Beberapa dinas dan bagian di pemerintahan terlihat belum sinergis. Padahal sektor pariwisata tak hanya memiliki sangkut paut dengan dinas pariwisata, namun juga berkaitan dengan dinas-dinas seperti dinas perikanan, dinas pertanian dan pemerintahan desa.
Fakta ini tentu saja menjadikan hasil yang didapatkan menjadi tidak maksimal.
Padahal, sektor perikanan merupakan hal yang memiliki potensi besar di Kapuas hulu dan juga pertanian dimana Kapuas hulu juga memiliki beras yang khas dengan citarasa yang tak perlu diragukan lagi.
Keduanya tentu saja bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kapuas hulu.
Pengembangan industri pariwisata tentu saja tak hanya berpaku kepada pemerintah, namun juga melibatkan berbagai elemen diantaranya adalah masyarakat itu sendiri.
Partisipasi masyarakat penting melihat peluang bonus demografi dimana usia produktif akan lebih banyak dibandingkan yang tak produktif.
Baca: Dinas Perdagangan Pastikan Stok Sembako Aman Jelang Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang
Baca: Mantau, Roti Mirip Bakpau yang Jadi Icon dan Oleh-oleh Khas Golden Tulip Pontianak