Bangun Keramba Kepiting di Batu Ampar, Dede Rargetkan Produksi 30 Ton Kepiting Per Bulan
Targetnya adalah satu orang punya empat keramba, jadi total yang akan dibangun sekitar 400 keramba
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
Bangun Keramba Kepiting di Batu Ampar, Dede Rargetkan Produksi 30 Ton Kepiting Per Bulan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Direktur SAMPAN Kalimantan Barat Dede Purwansyah mengungkapkan pihaknya telah mengusulkan status hutan desa kepada pemerintah pusat sejak tahun 2014 silam. Luasan yang diusulkan mencapai 76.370 hektare yang mencakup sepuluh desa di Bentang Pesisir Padang Tikar.
"Di tahun 2017 izin hutan desa terbit untuk sepuluh desa tersebut, terluas di Batu Ampar mencapai 33 ribu hektare hutan desa. Dari total luas tersebut ekosistemnya bervariasi, mulai dari mangrove, gambut, dan hutan mineral," ujar Dede Purwansyah.
Baca: Bea Cukai Kalbagbar Gagalkan Pengiriman 58 Ball Lelong ke Pulau Jawa
Baca: Apoteker Muda Menulis Buku Bukan Buku Tentang Obat
Untuk meningkatkan perekonomian warga, ia mengatakan sejak 2016-2017 pihaknya membangun cukup banyak demplot atau percontohan ekonomi yang tersebar di sepuluh desa. Dari sekian banyak demplot, menurutnya yang tampak menguntungkan dalam aspek bisnis adalah kepiting.
"Dengan melihat prospek usaha, pasar, dan teknologi, pada tahun 2017 kami mengusulkan investasi pinjaman ke BLU KLHK Jakarta, total usulan mencapai Rp 70 miliar. Untuk tahap pertama sebanyak Rp 17 miliar sudah dicairkan oleh BLU, termasuk di antaranya untuk usaha kepiting dan madu," tambah Dede.
Khusus kepiting menurutnya untuk tahap 1 siklus 1 total masyarakat penerima sebanyak 103 orang.
"Targetnya adalah satu orang punya empat keramba, jadi total yang akan dibangun sekitar 400 keramba," ungkapnya.
Dede menyatakan 400 keramba yang akan dibangun di hutan desa akan berskala bisnis dengan aspek produksi tinggi. Ia menyebut target produksi untuk tahap 1 siklus 1 sekitar 30 ton perbulan khusus di Batu Ampar.
Baca: Bangun Pemerintahan Amanah, Citra Duani: Ada Tiga Aspek yang Harus Dikembangkan
Baca: Tak Masukan OSO di DCT, Suyanto akan Duduki KPU
"Jika telah produksi, maka BLU akan kembali melakukan pencairan tahap selanjutnya hingga empat tahap dengan total pinjaman Rp 161 juta per orang. Pencairan tahap pertama sebesar Rp 40 juta. Dengan skala produksi yang sekian besar maka kebutuhan bibitnya menjadi tinggi sekali," katanya
Karena itu pihaknya menggandeng Balai Benih Jepara untuk membangun di lokasi tersebut.
"Kunjungan ini sendiri dalam rangka memperlihatkan kepada tim dari Balai di mana calon lokasi yang cocok untuk pembangunan. Karena memang salah satu syarat yang penting adalah tingkat keasinan air," pungkasnya.