Indonesia Lawyers Club
ILC TVOne Hari Ini Selasa 22 Januari: Tema "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?"
ILC TVOne Hari Ini Selasa 22 Januari: Tema "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?"
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
ILC TVOne Hari Ini Selasa 22 Januari: Tema "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?"
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - ILC TVOne Hari Ini Selasa 22 Januari: Tema "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?"
Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne kembali tayang Selasa 22 Januari 2019 malam ini dengan "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?"
Tema "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?" di ILC TVOne malam ini disampaikan Karni Ilyas di akun twitternya.
Saksikan melalui link Live Streaming TVOne berikut:
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menyebut, capres nomor urut 01 Prabowo Subianto terlalu 'sopan' dalam debat pertama pilpres, Kamis (17/1/2019).
Baca: Lion Air & Wings Air Mulai Berlakukan Tarif Bagasi Hari Ini, Inilah Perincian Harga 5-30 Kg!
Baca: Jadwal dan Link LIVE STREAMING Qatar Vs Irak Babak 16 Besar Piala Asia 2019: Live Fox Sport
Baca: Sepekan Harga Emas Anjlok 1,08 Persen, Ini Faktor Penyebabnya
Baca: Ustadz Abdul Somad Tabligh Akbar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Markas Persib Bandung
Baca: Jadwal Persinga Ngawi Vs Persebaya Surabaya Babak 32 Besar Piala Indonesia Resmi Diundur
Baca: 2 Artis Cantik Ini Usianya Sudah Kepala 5 Masih Lajang, Ada Yang Punya Anak Meski Belum Nikah
Ada hal-hal yang sebenarnya bisa digunakan Prabowo untuk menyerang balik Jokowi, tetapi justru tidak ia manfaatkan.
Jika pada debat-debat selanjutnya Prabowo tetap bersikap demikian, kata Hendri, maka sulit bagi Prabowo untuk bisa mengalahkan Jokowi.
"Terlalu sopan Pak Prabowo, hal-hal yang sebenarnya bisa saat itu dilakukan serang balik, itu tidak dilakukan. Itu jadi catatan penting buat Mas Dahnil (Dahnil Anzar Simanjuntak, Jubir tim kampanye Prabowo-Sandi) kalau Prabowo tampilannya begitu terus susah ngalahin Jokowi," kata Hendri dalam sebuah diskusi, Sabtu (19/1/2019) dilansir Kompas.com.
Hendri mengatakan, Prabowo tampil di bawah 'form'-nya, sementara Jokowi tampil berbeda dari citra dirinya.
Dalam debat pertama, Jokowi dinilai lebih percaya diri, bahkan ofensif.
Tidak hanya emosi yang muncul, tetapi, paslon nomor urut 01 itu juga terbilang 'nyinyir'.
Catatan Hendri, jika ingin menang dari Jokowi, Prabowo harus lebih total lagi.
Prabowo disarankan untuk lebih berani dalam menyampaikan visi, misi dan programnya.
"PR Mas Dahnil untuk debat kedua harus bisa memberikan edukasi ke Pak Prabowo, harus lebih berani lagi untuk bisa tektok dengan isu-isu aktual," tandasnya.
Baca: Beredar Video Raffi Ahmad Sedang Khusyuk Sholat, Artis-artis Lain Duduk di Sampingnya Asyik Makan
Sementara itu, pakar psikologi politik dan juga politikus PKS Irfan Aulia Syaiful menilai bahwa Joko Widodo (Jokowi) tampil agresif dalam debat Capres-Cawapres perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Jakarta, (17/1/2019).
Salah satunya yakni saat menanyakan kepada Prabowo mengenai adanya caleg mantan koruptor di Partai Gerindra. Menurutnya pertanyaan tersebut mencerminkan Jokowi sedang tertekan.
Dear pencinta ILC: Diskusi kita Selasa pkl 20.00 WIIB, berjudul, "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?" Selamat menyaksikan. #ILCSiapaMenangDebatCapres
— Karni ilyas (@karniilyas) January 21, 2019
"Pak Jokowi terlalu cepat menembak, gak sabar. Dan orang yang cepat nembak biasanya karena tertekan. Saya lebih suka yang empiris saja, kalau dari teman-teman survei, memang dia (Jokowi) mungkin dikalahkan dan itu menurut saya cukup mengganggu," katanya dalam acara Pojok Jubir 'Debat Pilpres Perdana, Antara Gaya atau Subtansi' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Ia menduga bahwa sikap agresif tersebut karena faktor perbedaan elektabilitas kedua pasangan calon yang kian menipis. Apalagi berdasarkan sejumlah survei masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan di Pilpres 2019.
"Pilpres ini masih ada sekitar 3 bulan lagi dan masih banyak orang yang belum menentukan pilihan, di atas 10 persen. Di pilpres Amerika saja angka 1 persen itu angka yang sangat menentukan siapa yang jadi presiden, apa lagi di Indonesia yang lebih cair," tuturnya dilansir Warta Kota.
Hal tersebut berbeda dengan Prabowo. Mantan Danjen Kopassus tersebut, kata Irfan, justru tampil mengejutkan di luar prediksi. Prabowo tampil tenang padahal merupakan oposisi.
"Memang Prabowo itu otentik ya, gak bisa diatur tapi itulah dia. Saya agak kaget juga kok dia tampilkan sesuatu yang unik, baru dan tidak ditampilkan sebelumnya, yaitu lebih tenang dan lebih sopan, bahkan terlalu sopan untuk oposisi," katanya.
Irfan mengatakan bahwa para pemilih pemula yang belum menentukan pilihannya akan tergantung bagaimana ke dua pasangan calon berkampanye di menit menit akhir.
Ia mengatakan bila perbedaan elektabilitas ke dua pasangan calon tersebut masih tipis, maka para pemilih pemula itulah yang akan menentukan siapa pemenang Pilpres 2019.
"Jadi orang-orang ini akan memilih di menit terakhir. Menit terakhir ini yang menang adalah yang berlari maraton, bukan yang sprint, karena mereka akan memilih di tujuh hari terakhir. Di situ Pak Jokowi nembaknya kecepatan. Di sinilah stamina penting, endurance penting," pungkasnya.