Dianggap Tak Akomodir Pokok Pikiran Dewan, Ini Jawaban Tanggapan Midji

Gubernur Kalbar Sutarmidji memberikan tanggapan terkait statemen anggota DPRD PDI Perjuangan Martinus Sudarno

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIZKY PRABOWO RAHINO
Gubernur Kalbar H Sutarmidji. 

Dianggap Tak Akomodir Pokok Pikiran Dewan, Ini Jawaban Tanggapan Midji

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar Sutarmidji memberikan tanggapan terkait statemen anggota DPRD PDI Perjuangan Martinus Sudarno yang menilai Gubernur Kalbar tidak bijak lantaran memotong hak-hak anggota DPRD Kalbar dengan tidak mengakomodir pokok-pokok pikiran dari DPRD yang telah diusulkan.

Menurutnya sebagai anggota dewan dan memberikan statemen harusnya menyiapkan data terlebih dahulu.

"Sekarang saya mau tanyak pokir (Pokok Pikiran) mana yang tidak diakomodir, hibah yang mana yang tidak diakomodir. Untuk hibah jika syarat tak lengkap dan diajukan berulang tentu akan kita tolak," ujarnya Kamis (17/1/2019)

Ia mengatakan soal dana hibah sekarang ini ada surat dari KPK RI yang meminta kepala daerah untuk hati-hati dalam pengelolaannya.

Baca: Polsek Rasau Jaya Amankan Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Baca: Ditunjuk Tuan Rumah STQH Tingkat Provinsi Kalbar, Ini Janji Wali Kota Singkawang

Baca: PUPR Kubu Raya Masih Akan Lanjutkan Pembangunan Perkantoran di Parit Ngabeh

"Kalau misalkan ada yang tak percaya, setuju ndak pokir-pokir semua itu saya muat di koran. Mau sepuluh halaman di koran akan saya bukak semue. Ini usulan si A, si B, si C sampai dengan 65 anggota dewan. Mau ndak," ujarnya.

Menurut Midji, hal tersebut agar supaya semua dapat melihat dengan jelas. Sehingga tidak ada dusta di antara kita.

"Saya tidak ada satupun kepentingan apapun. Nanti juga akan kita umumkan. Semua proposal yang masuk ke kita, kita bahas. Tapi kalau cuma pakai omongan siape yang nak masokannye, nak carek penyaket" ujarnya.

Dirinya memastikan tidak satupun pokok pikiran dewan yang dilewatkan. Tidak ada satu rupiahpun Pokir Dewan yang tidak kami perhatikan.

"Pilkada sudah selesai, saya dengan bu karolin bise ketawa same-same. Pilkada maseh empat tahon agek, sekarang saatnya same-same kite bangun kalbar," ujarnya.

Baca: Tawarkan Solusi, Mahajaya Golden Ocean Hadirkan Berbagai Koleksi Tools and Hardware

Baca: Sutarmidji Janjikan Penyelenggaraan STQH Ke-XXV di Pontianak Lebih Berkesan, Ini Kejutannya

Midji menginginkan pokok pikiran dewan tersebut untuk membiayai variabel-variabel atau indikator-indikator desa mandiri. Misalnya membuat posyandu, buat rumah baca, kantor desa, balai desa atau bahkan bisa membuat jalan lingkungan, saluran desa dan air bersih desa dan lain sebagainya. Sehingga bisa dikunci 50 variabel terbentuknya desa mandiri.

"Nah itu baru top. Dewan bisa fokus untuk bangun di desa tertentu misalnya. Kan bagus Dewan memperjuangkan desa tertentu menjadi desa mandiri yabg tertuang dalam pokir dan aspirasinya," ujarnya.

"Kalau lima tahun begitu yang dilakukan mungkin separoh bise menjadi desa menjadi desa mandiri," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved