Pimpinan Nurul Iman Harap Ponpes di Kalbar Mandiri Tak Bergantung Proposal

Perempuan kelahiran Singapura ini pun mengaku “kepepet”karena mendapat tanggung jawab untuk menghidupi Ponpes yang memiliki 15 ribu santri

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK/MAUDY ASRI GITA UTAMI
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Prijono menyerahkan plakat kepada Pimpinan Nurul Iman, Umi Waheeda yang menjadi pemateri Talkshow Fastabiqul Khoirot Untuk Membangun Ekonomi Umat, di Aula Kantor Bank Indonesia Kalbar, Selasa (15/1/2019). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Umi Waheeda Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor berharap para pimpinan Ponpes di Kalbar bahkan di seluruh Indonesia bisa membawa lembaga Ponpes menjadi lebih mandiri.

“Pimpinan Ponpes harus mengubah mindset jangan terbiasa bikin proposal minta bantuan donasi. Kita harus kreatif melakukan usaha. Apalagi didukung dengan sumber daya alam yang luar biasa melimpah,” ucapnya saat menjadi pembicara Talkshow Fastabiqul Khoirot Untuk Membangun Ekonomi Umat, di Aula Kantor Bank Indonesia Kalbar, Selasa (15/1/2019).

Baca: Catat Jam Pelayanan Samsat Singkawang

Baca: Sulasti, Komisioner KPPAD Kalbar yang Bersemangat Kerja Sosial

Dia menyampaikan hal ini telah dianjurkan Rasulullah bahwa 9 dari 10 Pintu Rezeki itu berasal dari perniagaan (perdagangan). Maka, Ponpes bisa melakukan inovasi dengan memulai usaha.

“Kalbar ini kan kaya sekali alamnya. Lalu Ponpes juga ada yang punya kebun kelapa dan lainnya. Ayo, kita kelola ini untuk menghidupkan Ponpes. Jadi jangan lagi bergantung pada proposal sumbangan,” ungkapnya.

Ponpes Al-Ashriyyah jadi bukti nyata santripreneur di Indonesia. Sebab santri juga diajarkan berwirausaha.Saat ini tercatat ada 41 jenis usaha yang telah dilakukan oleh Ponpes.

Namun, semua usaha yang dijalankan bermula dari usaha daur ulang sampah. 

Kini berkembang menjadi usaha konveksi, Nurul iman offset, NIC Baber shop, Ointika, Pabrik roti, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Public Entertainment, Studio, Tahu, tempe, susu kedelai, Toserba, Bioflok, Carbon active, Pavong blok nurul iman, Nurul Iman Enzime Organik, Penggilingan jagung, UBK sabun nurul iman, Warnet Nurul Iman, Nurul Iman ANimasi, Anisa Salon, Biogas Nurul Iman, Mie RANI, Ice Cream Nurul Iman, Modification Cassava Flour, Tata Busana, Tata Boga.

Perempuan kelahiran Singapura ini pun mengaku “kepepet”. Oleh karena mendapat tanggung jawab untuk memimpin dan menghidupi Ponpes yang memiliki 15 ribu santri.

“Saya tahu jika pimpinan tidak kuat dalam usaha atau didagang serta mindset juga tidak kuat, maka yang akan rugi itu jamaahnya, santrinya. Jadi, saya pasang mindset harus mandiri, sustainanble, dengan usaha bisnis dagang,” jelasnya.

Saat ini Nurul Iman memiliki 41 jenis usaha, dari sektor pertanian peternakan, dari pabrik roti hingga pabrik pembuatan sabun.

“Alasan saya juga bikin pabrik sabun, karena santri kami banyak yang sakit kulit seperti korengan. Nah saat ini kami membutuhkan Gliserin dalam jumlah besar. Itu bisa dihasilkan dari pengolahan minyak jelanta. Ke depannya kami akan bikin usaha pengolahan minyak jelanta yang tujuannya untuk menghasilkan gliserin,” paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved