Bupati Sukamara Audiensi Bahas Jembatan Perbatasan Kalteng-Kalbar

Bupati Sukamara Provinsi Kalimantan Barat, H Windu Subagio melakukan audiensi dengan Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Bupati Sukamara Provinsi Kalimantan Barat, H Windu Subagio (tengah) melakukan audiensi dengan Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani 1, Kota Pontianak, Senin (14/1/2019) siang. 

Bupati Sukamara Audiensi Bahas Jembatan Perbatasan Kalteng-Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAKBupati Sukamara Provinsi Kalimantan Barat, H Windu Subagio melakukan audiensi dengan Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani 1, Kota Pontianak, Senin (14/1/2019) siang.

Pertemuan yang turut disaksikan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kalbar Syarif Kamaruzzaman ini membahas terkait permasalahan belum operasionalnya jembatan yang berada di Sungai Jelai.

Bupati Sukamara, H Windu Subagio menerangkan jembatan itu membentang di atas Sungai Jelai. Awalnya, jembatan itu diproyeksikan sebagai penghubung transportasi antara perbatasan wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Baca: Apa Kecamatan Paling Luas di Kubu Raya? Berikut Profilnya

Baca: Wali Kota Edi Kamtono Terkejut di Kota Pontianak Ada Mahasiswi di Pusaran Prostitusi Online

Baca: 14 Desa Rawan Karhutla Dapat Bantuan Kendaraan Roda 2 dan Pompa Punggung Manual

“Tepatnya di Desa Sukamara Kabupaten Sukamara dan Desa Sukaramai Kabupaten Ketapang,” ungkapnya saat diwawancarai usai pertemuan.

Sejak dibangun mulai tahun 2005 lalu, jembatan itu belum fungsional hingga kini. Windu menimpali jembatan itu sudah selesai dan membentang ke wilayah Kalbar.

“Artinya sudah menginjak tanah Kalbar. Pembiayaan kami untuk membangun jembatan itu mencapai Rp 55 Miliar, tapi tidak fungsional,” terangnya.

Jika diperkirakan sebenarnya pembangunan sudah sekitar 90 persen lebih, hanya saja jalan timbun menuju pemukiman penduduk di Kabupaten Ketapang perlu ditimbun agar bisa dilewati.  

“Perlu ditimbun sekitar 3-4 kilo, itu jalan yang di Kalbar. Kalau tempat kami sudah,” jelasnya.

Windu bercerita bahwa pembangunan jembatan itu dulunya dimulai sejak ada Momerandum of Understanding (MOU) antara Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

“Saat itu Gubernur Kalbar Pak Usman Jafar dan Gubernur Kalteng Pak Teras Narang. Ada juga MoU dua bupati dulunya, antara Bupati Sukamara Pak Nawawi Mahmuda dan Bupati ketapang Pak Morkes Effendi,” paparnya.

Baca: Miliki Camat Pertama di Tahun 1953, Berikut Profil Kecamatan Sungai Raya

Baca: Bentuk Relawan Demokrasi, KPU Singkawang Target Partisipasi Pemilih Hingga 77 Persen

Ia menyayangkan belum berfungsinya jembatan itu sejak tahun 2005. Padahal, masyarakat kedua wilayah sangat membutuhkannya.

“Jika fungsional, maka akan ada keuntungan bersama antara Kalbar dengan Kalteng. Ekonomi bisa tumbuh dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil audiensi dengan Gubernur Kalbar, Windu mendapat respon positif bahwa Pemprov Kalbar akan alokasikan anggaran sekitar Rp 5 Milyar lebih guna mendukung jembatan segera fungsional.

“Beliau juga sampaikan akan membawa infrastruktur ini agar bisa dapat bantuan dari Pemerintah Pusat sehingga lebih baik lagi. Tapi, harapan awal saya ya fungsional dulu, Alhamdulillah,” tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved