Keraton Amantubillah Berikan Gelar Kebangsawanan Berdasarkan Kontribusi Kepada Bangsa dan Masyarakat
Dalam rangka mempererat hubungan dengan berbagai lini masyarakat, serta menambah hubungan kekerabatan.
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dalam rangka mempererat hubungan dengan berbagai lini masyarakat, serta menambah hubungan kekerabatan.
Keraton Amantubillah Mempawah, di bawah kepemimpinan Pangean Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, bertempat di Keraton Amantubillah Mempawah, yang terletak di kelurahan pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, mengdakan ritual Adat Budaya Toana, serta memberikan gelar kebangsawanan kepada 25 orang.
Ritual adat Toana di Keraton Amantubillah Mempawah berjalan dengan khidmat, ritual sakral ini di ikuti oleh kerabat kerjaan serta tamu undangan yang mendapatkan gelar kebangsawanan dari Keraton Amantubillah.
Dari ke 25 orang yang di beri gelar oleh pihak Kreton, beberapa di antaranya adalah merupakan pimpinan lembaga di wilayah Kalimantan Barat.
Baca: Kapolsek Sekadau Hulu Manfaatkan Kantor Polsek Lama Sebagai Taman Bacaan
Kepala Kepala Kanwil Kemenkumham Kalbar, Rochadi Iman Santoso, yang di anugrahi oleh keraton Yang Mulia Sri Setya Amantubillah, dan di beri gelar Pangeran Mata Waskitha.
Kemudian, Kepala kator Pertolongan dan Pencarian (SAR) Pontianak Hery Marantika di anugrahi Yang Mulia Bhakti Amantubillah, dan di beri gelar Pangeran Anom.
Lalu, Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso, di anugerahi Yang Mulia Bhakti Amantubillah, dan beri gelar Pangeran Anom.
Selanjutnya, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, diberi Anugerah Yang Mulia Bhakti Amantubillah, dan Mendapat gelar Pangeran La Rakka I Marewa.
Selain itu, pada ritual adat Toana ini juga, pihak keraton memberikan gelar kebangsawanan kepada Budayawan, pendidik, dan beberpa orang yang dinilai telah memberikan sumbangsih kepada masyarakat.
Baca: Kapolsek Sekadau Hulu Manfaatkan Kantor Polsek Lama Sebagai Taman Bacaan
Baca: Disdukcapil Sintang Targetkan Pencapaian Perekaman, Minimal 99 Persen Sebelum Hari Pencoblosan
Raja Mempawah, Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim mengatakan bahwa keraton merupakan milik semua, yang memiliki kekerabatan kepada semua golongan.
Ia menerangkan bahwa Pemberian gelar ini, di sesuaikan dengan visi tiap orang dalam membangun Indonesia, serta kontribusi nyata terhadap masyarakat, tanpa adanya pembeda golongan masyarakat.
"Saya melihat, siapa yang peduli, dari hal yang kecil hingga ke hal yang besar, bahkan, pernah saya mengangkat, tukang tahu yang tidak pernah menggunakan formalin juga pernah, kemudian, mereka yang berkarya dengan lukisannya, pengrajin senjata tradisional,"tuturnya.
"Keraton itu milik semua, dan kita kekerabatan pada semua tingkatan, golongan, semuanya ada, mulai dari budayawan, masyarakat biasa, sampai mereka yang memiliki posisi penting dalam pengembangan negara ini, karena kesejahteraan dan kebahagiaan untuk bangsa ini harus bersama-sama,"ungkapnya.
Dalam memberikan gelar kebangsawanan ini, dirinya mengatakan bahwa memiliki tim survei tersendiri, dan iapun juga turut menilai orang yang akan di berikan gelar tersebut.
"Ada tim survey , dan saya pantau sendiri, sudah itu nanti saya pertimbangkan,"jelasnya.