Warga Dusun Menjalin Swadaya Bangun Jalan Kampung

"Warga di sini sudah lama mengidamkan pingin punya jalan darat, untuk dapat menuju kampungnya. Warga sering mengeluhkan itu pada saya," ungkap

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Warga Dusun Menjalin, Desa Pak Mayam, Kecamatan Ngabang bersama Bhabinkantibmasnya membangun jalan hanya dengan dua keping papan 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Impian masyarakat Dusun Menjalin, Desa Pak Mayam, Kecamatan Ngabang untuk memiliki jalan darat yang layak nampaknya pupus.

Hal ini dikarenakan saat pengerjaan badan jalan sejak Februari 2018 lalu yang menggunakan alat berat milik PT Kalimantan Subur Permai (KSP) yang berareal di wilayah Pak Mayam ditarik kembali oleh pihak perusahaan pada  Maret 2018.

Baca: Ikatan Keluarga Flobamora Menyuke Gelar Natal Oikumene

Baca: 14 Pegawai Kemenag Landak Dapat Satyalancana Karyasatya

Menurut cerita Bhabinkamtibmas Desa Pak Mayam Bripka Hari Sulistiyadi, selama ini belum pernah ada akses jalan darat untuk dapat menuju Dusun Menjalin. Warga setempat hanya mengandalkan tranportasi air disetiap aktifitas kesehariannya. 

"Warga di sini sudah lama mengidamkan pingin punya jalan darat, untuk dapat menuju kampungnya. Warga sering mengeluhkan itu pada saya," ungkap Hari pada Jumat (4/1/2019).

Diakui Hari, dirinya bersama warga sebelumnya juga pernah merintis jalan setapak untuk mencari akses terdekat menuju Dusun Menjalin. Hasil rintisan itulah diketahui bahwa akses terdekat bisa melalui Dusun Belangiran, yang jaraknya kurang lebih 5 KM. 

Dari hasil rintisan itulah dirinya bersama pengurus dan warga Dusun pernah menghadap pihak perusahaan, untuk melobi agar kiranya dapat memberikan bantuan berupa pembuatan jalan darat dari Dusun Belangiran menuju Dusun Menjalin.

Dengan menggunakan alat berat milik perusahaan tersebut. Oleh perusahaan kemudian disetujui dan pada Februari 2018, pembuatan badan jalan mulai dikerjakan dengan mendapat pendampingan dari warga.

Setelah berhasil menyelesaikan jarak lebih kurang 3,5 Km, tiba-tiba pihak perusahaan berhenti dan menarik alat beratnya dengan alasan hendak dipakai pihak perusahaan pada Maret 2018 lalu.

Setelahnya pihak perusahaan berjanji akan melanjutkan kembali pengerjaan jalan. Namun hingga saat ini pihak perusahaan masih belum merealisasikan janjinya.

'Bahkan sudah beberapa kali warga bersama saya selaku Bhabinkamtibmas menghadap pihak perusahaan, namun hingga kini belum membuahkan hasil," jelasnya. 

Tetapi karena berkeinginan yang kuat, akhirnya warga bersama Bhabinkamtibmas sepakat untuk bergotong royong setiap hari Sabtu dan Minggu membuat jalan sementara sepanjang 1,5 KM. 

Dengan menggunakan balok kayu dan papan, agar bisa dilalui kendaraan bermotor mau pun sepeda. "Diperlukan ketrampilan dan keberanian untuk melintas jalan ini," terangnya. 

Lanjutnya Hari, "Karena kalau tidak terbiasa lebih baik bawa teman, karna jalan yang dilintasi hanya beralaskan dua keping papan. Rentan sekali terperosok dan jatuh," beber Hari.

Disampaikannya juga, warga sudah kelihatan pasrah dengan kondisi yang ada saat ini. "Semoga saja ada perhatian dari pihak Pemerintah mau pun swasta, khusus untuk Dusun Menjalin," pungkasnya.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved