Remaja Pontianak Banyak Pecandu Narkoba, Bebby Nailufa Sarankan Tes Urin di Sekolah

Persoalan Narkoba memang tak pernah usai dibicarakan dan menjadi musuh bersa untuk memerangi dan memberantasnya agar tak berjatuhan korban

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Anggota DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Persoalan Narkoba memang tak pernah usai dibicarakan dan menjadi musuh bersa untuk memerangi dan memberantasnya agar tak berjatuhan korban baru dan menyelamatkan mereka para pecandu agar tak semakin terjerumus.

Korban Narkoba di Kota Pontianak cukup memprihatinkan kita berdasarkan data masyarakat yang secara sukarela mendatangi BNN untuk melakukan rehabilitasi banyak merela yang menjadi pemakai adalah usia remaja dan produktif.

Anggota DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa menyampaikan keprihatinannya. Ia melihat data dari BNN tersebut tal bisa dipandang sebelah mata, perlu adanya langkah strategis menanggulangi agar generasi Kota Pontianak terselamatkan dari barang haram yang merusak mental tersebut.

"Saya kalau melihat permasalahan Narkoba di Kota Pontianak dan semua daerah pada umumnya angat ironis sekali. Apalagi di Kota Pontianak berdasarkan data yang ada di BNN Kota Pontianak banyak anak dibawah 18 tahun terkena narkoba," ucap Bebby Nailufa saat diwawancarai, Senin (31/12/2018).

Baca: Diminta Segera Siapkan Open Bidding, Ini Komitmen Syarif Kamaruzman Usai Dilantik

Baca: Bupati Rupinus Kembali Lantik 2 Kades PAW

Baca: Pasca Puting Beliung di Ella Hilir, Personel TNI-Polri Pulihkan Kondisi Warga

Padahal Pontianak adalah kota dengan predikat menuju Kota Layak Anak. Tentunya data dari BNN harus menjadi evaluasi pemerintah setempat dan semua stakeholder, khususnya dunia pendidikan, karena usia dibawah 18 tahun dalah usia sekolah.

Setiap sekolah menurut Bebby dalam pencegahan mungkin kedepan bisa melakukan tes urine dan itu harus dianggarkan oleh Pemerintah Kota Pontianak untuk SMP dan Provinsi Kalbar untuk SMA sederajat.

Dengan melaksanakan tes urine disekolah maka dengan cepat dapat ditanggulangi apabila ada pelajar atau remaja yang menggunakan Narkoba.

"Bukan berarti tes urin pelajar, lalu menghambat pendidikan mereka, tapi kita ingin ada deteksi dini pada mereka sehingga cepat dirangkul agar tidak semakin terjerumus," terangnya.

Apabila diketahui, maka dapat ditangani dengan melibat Psikolog, BNN dan stakeholder lainnya.

Ia tak ingin data yang tidak ditanggapi dengan serius.

Sedangkan terkait PNS yang positif menggunakan Narkoba, menurut Bebby sangat memprihatinkan.

Tak hanya di pegawai eksekutif, termasuklah legislatif jangan sampai terjerumus karena sebagai pelayan masyarakat harus memberikan contoh yang baik.

Baca: 2019 Tahun Politik, Yuliansyah: Jangan Mudah Terpengaruh Isu Hoax

Baca: Minta Penegak Hukum Bersihkan Personel dari Penggunaan Narkoba, Bahasan: Termasuk ASN Pontianak

Narkoba sangat besar pengaruhnya, dampak pada psikologi luar biasa, sehingga bisa melakukan hal negatif lainnya termasuk kriminal.

"Ini harus jadi perhatian bersama, kita harap ada deteksi dini khususnya pada remaja dan anak sekolah. Keluarga mempunyai peranan penting dalam mencegahnya, ketahanan keluarga sangat perlu karena semua bermula dari pengawasan dirumah.," ujar Politisi Golkar ini.

Orangtua harus aktif mengawasi pergaulan anak dan semua masyarakat harus lebih peduli terhadap lingkungannya. Sehingga ada kerjasama dengan aparat penegak hukum, harapannya semakin mempersempit gerak pengeradan Narkoba.

"Apalagi Pontianak ada kawasan yang terkenal, bahlan sudag menjadi isu Nasional dan kalau boleh kita sebut sebagai kawasan Texas Pontianak," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved