Internasional

Sebelum Dibunuh Secara Sadis, Khashoggi Ditawari Minum Secangkir Teh

Khashoggi sempat ditawari secangkir teh sebelum diberi obat bius, dibunuh, lalu dimutilasi.

Virginia Mayo/AP
Jurnalis Saudi Arabia, Jamal Khashoggi, pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, tahun 2011. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi di dalamkonsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu terus disoroti dunia.

Khashoggi sempat ditawari secangkir teh sebelum diberi obat bius, dibunuh, lalu dimutilasi.

Demikian diwartakan Daily Mirror, Minggu (23/12/2018), mengutip laporan The Washington Post.

The Washington Post menulis bahwa seorang anggota tim Saudi menawarinya untuk minum teh.

Kemudian, Khashoggi menjawab "ya" dengan nada suara yang meyakini suatu hal jahat akan terjadi.

Baca: Media Turki Ungkap CCTV Tim Pembunuh Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi Saat di Bandara

Baca: Sekjen PBB Antonio Guterres Dorong Penyelidikan Kredibel Atas Tewasnya Jurnalis Jamal Khashoggi

Laporan surat kabar tersebut mengutip dari para pejabat yang berbicara secara anonim terkait materi rekaman yang diperoleh intelijen Turki.

Seorang anggota tim mengatakan kepada Khashoggi bahwa dia akan kembali ke Arab Saudi.

Di momen itulah, dia khawatir akan dibius dan diculik.

"Tim Saudi membawa jarum suntik dikemas dengan obat penenang yang cukup mematikan," tulis Washington Post, mengutip perkataan dari para pejabat.

Sang jurnalis itu berada dalam penderitaan secara fisik, napasnya terengah-engah, kemudian diam.

Kengerian selanjutnya yang terdengar dalam rekaman adalah suara mesin listrik, semacam gergaji yang dipakai untuk memutilasi Khashoggi.

Seperti diketahui, otoritas Saudi menyatakan tim tidak membawa gergaji, melainkan menggunakan alat yang ditemukan di konsulat. Jenazah Khashoggi belum ditemukan.

Pejabat Saudi takin para pembunuh menyerahkan potongan tubuh pria berusia 59 tahun itu kepada kaki tangan di Turki

Pihak berwenang Turki menyatakan, Saudi belum menyodorkan bukti atau mengidentifikasi soal individu yang diduga tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved