Andi Arief Sempat Tuding Pengrusakan Partai Demokrat Order Partai Berkuasa
Walaupun begitu, Andi Arief pun menerangkan jika tudingan awalnya terhadap partai yang sedang berkuasa tak sepenuhnya dapat dipercaya
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu diantara kader Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief__ sempat menuding partai berkuasa yang memberikan order untuk pengrusakan partai Demokrat di Riau.
"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dalam 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa," cuit Andi Arief melalui akun twitternya satu hari yang lalu.
Baca: Deputi Kogasma, Herzaky : Ada Upaya Merusak Demokrasi
Baca: Ini Pernyataan Sikap PDI Perjuangan Soal Tuduhan Perusakan Atribut oleh Partai Demokrat di Riau
Dan 19 jam yang lalu, Andi Arief kembali men-tweet dengan membandingkan orde baru yang memberikan kesempatan bagi para parpol untuk tampil dihadapan publik.
"Jaman Orde Baru, atribut PPP dan PDI tetap diberi kesempatan tampil. Tidak dirusak masal. Cara Orde Baru atau Golkar waktu itu membuat atribut di tempat yang sama dengan lebih besar dan menutupi atribut PPP dan PDI. Itu cara orang politik. Bukan dengan merusak," tulisnya.
Baca: Pengrusakan Bendera dan Baliho di Riau, Gidot Imbau Kader Demokrat Kalbar Menahan Diri
Baca: Saat Gusarnya Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono Melihat Perusakan Bendera Partainya di Riau
Walaupun begitu, Andi Arief pun menerangkan jika tudingan awalnya terhadap partai yang sedang berkuasa tak sepenuhnya dapat dipercaya, lantaran perlu penyidikan dan penyelidikan pada tersangka yang telah ditangkap aparat.
"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP. Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dg kasus lain," tweet Andi Arief kembali.
Namun, Andi Arief kembali mengtweet bahwa pengrusak bendera Demokrat maupun baliho SBY tentu mempunyai kemampuan untuk menembus batas keamanan standar siaga satu Presiden.
"Perusak atribut Partai Demokrat di Riau punya kemampuan mengelabui dan menembus batas keamanan standar siaga satu kunjungan Presiden. Wajar kalau Polisi tidak mengendus. Punya ilmu sirep, semua keamanan tertidur," tulisnya.
Yuk follow akun instagram tribunpontianak: