Martinus Sumarto Optimis Bakal Lolos Kembali Jadi Komisioner KPU Sanggau

Ia pun bersyukur karena menjadi satu diantara 10 orang calon komisioner yang lolos ke tahapan berikutnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Satu diantara Komisioner KPU Sanggau, Martinus Sumarto. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu diantara Komisioner KPU Sanggau, Martinus Sumarto yang lolos 10 besar untuk kembali mengikuti fit and propertest percaya dengan kinerja Timsel.

"Timsel yang ditunjuk memang orang yang punya kredibelitas, punya sikap profesional dan saya merasa timsel ini benar-benar mandiri. Walaupun diluar kita banyak mendengar isu terkait segala dukungan maupun gerbong, tapi saya yakin timsel mengambil keputusan karena orang-orang bisa lolos ke tahapan berikutnya punya kemampuan untuk menduduki jabatan itu," ungkapnya, Selasa (11/12/2018).

Baca: Rapat Pleno, KPU Kapuas Hulu Tetapkan Jumlah DPTHP-2

Baca: Timsel KPU Sanggau dan Kubu Raya Tegaskan Telah Bekerja Maksimal

Ia pun bersyukur karena menjadi satu diantara 10 orang calon komisioner yang lolos ke tahapan berikutnya.

"Saya tentu bersyukur masih bisa mengikuti sampai ke tahap wawancara, jadi tinggal satu langkah lagi dan dibalik itu persiapan yang harus maksimal karena tahapan terakhir fit and propertest lebih berat bebannya.
Tapi, sepanjang proses ini yang masuk 10 besar memang orang yang terbaik untuk di Komisioner KPU Sanggau," terangnya.

Martinus pun mengatakan, telah melakukan berbagai persiapan seperti membaca dan mendalami regulasi yang ada.

"Tentu lebih intensif mempelajari regulasi, intinya kita bekerja melaksanakan peraturan, kita dituntut profesional jadi sedikit saja salah kode etik sudah menunggu kita untuk pertanggung jawaban, jadi satu-satunya jalan agar profesional kita mesti banyak membaca, belajar dan diskusi dengan komisioner lainnya," katanya.

"Saya pikir, kurang lebih hanya karena sekarang regulasinya berbeda, dan mungkin itu yang membuat berbeda namun muatan kompetensi segala macam sama, paling hanya berbeda dites yang dulunya manual sekarang CAT," katanya.

Memang, lanjutnya, ketika diwawancara harus berhadapan dengan timsel rata-rata akademisi dan pendidikannya S2 dan S3, maka tentu ada berbeda dibobot pertanyaan, walau memang tidak lepas dari konteks kepemiluan.

"Saya pikir optimis penting tapi jangan jumawa, persiapan tetap harus maksimal menurut saya. Saya tetap optimis, tetap yakin, tetap percaya timsel menjalankan tugasnya dengan secara mandiri dan profesional lepas dari pengaruh apapun," tutupnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved