Perwujudan KLA di Sintang Masih Terkendala Koordinasi dan Keseriusan Lintas OPD
Kabupaten Sintang merupakan daerah yang konsen dalam mewujudkan daerahnya menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA), namun sampai saat ini
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kabupaten Sintang merupakan daerah yang konsen dalam mewujudkan daerahnya menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA), namun sampai saat ini Sintang masih dikategorikan pada tingkat dasar atau pratama dalam klasifikasi KLA.
Klasifikasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) sendiri dibagi dalam tiga penghargaan, yaitu Utama, Nindya, Madya dan Pratama.
Kepala Seksi Kesejahteraan Anak Dinas KB Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Sintang, H Slamet Pribadi menyampaikan bahwa untuk bisa mendapat penilaian lebih tinggi perlu kerjasama berbagai pihak di dalamnya.
Baca: Bupati Citra Akan Bina Kepala Desa yang Melanggar
Baca: Peran Orang Tua Terhadap Akhlak Anak di Era Milenial
Kerjasama yang paling penting ialah komunikasi dan koordinasi dengan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder yang ada di Kabupaten Sintang berkaitan dengan kegiatan yang berhubungan dengan anak
"Seperti contoh dinas terkait ada mengadakan sosialisasi mencegah kekurangan gizi buruk pada anak, sebenarnya itu juga dilaporkan kepada kami. Namun kadang tidak terlaporkan," katanya, Senin (10/12/2018) pagi.
Oleh karena itu, untuk memenuhi indikator-indikator Kabupaten Layak Anak, diharapkan peran serta dan keseriusan OPD-OPD terkait untuk melaporkan kegiatan dan program yang pro anak ke DKBP3A.
"Karena keberhasilan Kabupaten Layak Anak ini tergantung kesadaran semua OPD yang punya kegiatan-kegiatan yang pro dengan anak, yang ramah dengan anak untuk menginformasikan kepada kita," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya lainnya dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak. Misalnya dengan sosialisasi-sosialisasi sampai ke tingkat kecamatan.
Kemudian output dari sosialisasi ini diharapkan dikeluarkan SK dari kecamatan untuk menjadi Kecamatan Layak Anak untuk mendukung pemenuhan indikator Kabupaten Layak Anak.
"Tahun 2017 kita sudah sosialisasi di satu kecamatan, tahun 2018 ini kita sosialisasi ke tujuh kecamatan. Jadi ada delapan kecamatan yang mempersiapkan diri menjadi kecamatan layak anak," pungkasnya.