DPRD Kalbar Dorong Realisasi Bangkitkan Kejayaan Beras Pemangkat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat mendorong realisasi program bangkitkan kejayaan beras asal Kecamatan Pemangkat Kabupa
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat mendorong realisasi program bangkitkan kejayaan beras asal Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas.
Sesuai upaya dari dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada era kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji dan H Ria Norsan.
Seperti diketahui, Beras Pemangkat pernah menjadi komoditas pertanian andalan Provinsi Kalimantan Barat di era 1980-1990. Bahkan, Kalbar dikenal sebagai penghasil beras terbaik saat itu.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Ir H Suriansyah menegaskan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembalikan kejayaan beras Pemangkat sangat realistis.
Baca: Masyarakat Masih Simpan Uang Dengan Cara Tradisional, LPS Tingkatkan Kesadaran Menabung di Perbankan
“Apa yang akan dilakukan Gubernur-Wakil Gubernur adalah sesuatu yang baik dan menjadi terobosan penting jika mampu dilakukan,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Rabu (5/12/2018).
Politisi Gerindra itu menimpali legislatif sangat mendukung realisasi program itu. Tentunya, DPRD Kalbar akan mengalokasikan penganggarannya sesuai kebutuhan.
“Kami dukung dan siapkan anggarannya,” terangnya.
Kendati demikian, ia mengakui pelaksanaan program masih belum terpadu. Potensi kembangkan beras Pemangkat masih harus ditopang oleh pemanfaatan lahan secara optimal.
“Saat ini masih banyak lahan-lahan yang sebenarnya tidur dan tidak digunakan. Sebenarnya banyak cadangan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan luas tanam dan intensifikasi penanaman, tapi hingga kini kurang dilakukan,” jelasnya.
Beras Pemangkat, kata dia, terbilang unggul lantaran kualitasnya Premium dan Medium. Jika potensi itu bisa digarap secara maksimal, maka berimbas kepada peningkatan kesejahteraan petani.
Baca: Panen Padi Perdana di Desa Saham, Karolin: Kalau bisa Tiga Kali Setahun
“Itu yang kita harapkan. Petani harus sejahtera. Nilai Tukar Petani (NTP) juga harus naik dari waktu ke waktu,” katanya.
Suriansyah menambahkan Kabupaten Sambas sangat layak dikembangkan sebagai lumbung pangan nasional. Menurut dia, pengembangan potensi komoditas pertanian di Kabupaten Sambas sangat menjanjikan.
“Karena kalau dilihat dari kondisi lahan, cuaca, masyarakatnya yang memang petani dan budayanya itu mendukung untuk ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional,” ujarnya.
“Namun itu harus didukung dengan berbagai hal diantaranya infrastruktur pertanian memadai seperti saluran irigasi (pengairan). Lalu, ketersediaan bibit dan pupuk, pola manajemennya dan penyuluhan pertaniannya,” tandasnya.