Tutup Turnamen Wana Bhakti, Jarot Minta Tingkatkan Kompetisi dan Sarana Prasarana
Bupati Sintang Jarot Winarno secara resmi menutup Turnamen Sepakbola Desa Wana Bhakti sekaligus meresmikan Tribun Sepakbola Teluk Adau
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Rizky Zulham
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang Jarot Winarno secara resmi menutup Turnamen Sepakbola Desa Wana Bhakti sekaligus meresmikan Tribun Sepakbola Teluk Adau, Desa Wana Bhakti, Kecamatan Ketungau Tengah, Sabtu (24/11/2018) malam.
Kegiatan penutupan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang Hendrika, Forkopimcam Kecamatan Ketungau Tengah, serta masyarakat Desa Wana Bhakti dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Jarot menyampaikan bahwa kehadirannya ialah sebagai wujud nyata keseriusan Pemerintah Kabupaten Sintang dalam pembinaan dan pengembangan di bidang olahraga desa.
"Sesuai dengan program pemerintah daerah maupun pusat bahwa sarana olahraga desa sangat penting bagi kita semua terutama bagi Desa Wana Bhakti dan desa desa yang ada di Ketungau Tengah ini," jelasnya.
Menurutnya pemerintah daerah juga akan sangat mendukung sepenuhnya tentang program yang mampu di wujudkan di desa-desa maupun di kecamatan-kecamatan. Contohnya dengan berdirinya Tribun Sepakbola Teluk Adau ini.
Lanjutnya bahwa dalam pembinaan dan pengembangan di bidang olahraga perlu keseriusan yang sanggat kuat supaya dapat mengembangkan dan menciptakan para pemain dan atlet-atlet di bidangnya.
"Contohnya bidang sepakbola seperti ini, karena peminat dan pecinta sepakbola sangat banyak,
dengan berdirinya tribun sepakbola seperti ini mampu meningkatkan semangat dan minat anak anak muda untuk berlatih," jelasnya.
Menurutnya inilah langkah pertama agar mampu menciptakan atlet-atlet yang berprestasi dari Ketungau Tengah, khususnya yang mampu membawa nama Kabupaten Sintang di kancah yang lebih tinggi lagi.
Jarot berpesan tribun sudah sangat bagus, oleh sebab itu lapangan sepakbola juga harus di buat lebih bagus lagi dengan ukuran yang standar dengan nasional, supaya membiasakan para pemain lebih leluasa dalam pertandingan.
"Supaya tidak canggung setelah bermain di luar desa di lapangan yang ukurannya standar nasional. Kemudian turnamennya di buat lebih meriah lagi, banyak lagi pesertanya, sehingga kita bisa dapat pemain berpotensi dan berbakat," pungkasnya.
