Kelangkaan Gas 3 Kg di Putussibau, Ini Tanggapan Pemuda Perbatasan
Maka dari itu dinilai, bawah kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram, yang hampir setiap tahun terjadi di Bumi Uncak Kapuas.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Pemuda Perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu Muhammad Fiqri menyatakan, kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) di wilayah Putussibau dan sekitarnya, diduga ada yang janggal.
"Janggalnya adalah ketika ada melaksanakan operasi pasar Gas Elpiji 3 Kg, kok gasnya ada malah beratus-ratus dari agen. Tapi mengapa langka, ini harus menjadi pertanyaan besar bagi kita semua," ujarnya kepada Tribun, Jumat (23/11/2018).
Baca: Gelar TOT di MAN 1 Putussibau, Ini Pesan Penting Istri Kapolres Kapuas Hulu
Baca: Cuaca di Putussibau dan Sekitarnya, Jumat (23/11/2018)
Maka dari itu dinilai, bawah kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram, yang hampir setiap tahun terjadi di Bumi Uncak Kapuas.
"Kita minta pihak penegak hukum untuk serius melihat penyebab kelangkaan sebenarnya. Jangan sampai masyarakat selalu menjadi korban," ucapnya.
Fiqri berharap, persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tidak berlarut-larut. Karena tentu sangat merugikan masyarakat itu sendiri, sebagai pengguna gas elpiji.
"Kita juga melihat tidak ada ketegasan dari pemerintah dalam mengantur terkait standar harga tertinggi gas elpiji tersebut, sehingga tidak heran harga gas selalu mahal," ujarnya.
Selain itu juga kata Fiqri, masih banyak masyarakat yang ekonominya mampu masih menunggu gas elpiji ukuran 3 kilogram.
"Sudah jelas gas elpiji 3 Kg adalah untuk masyarakat yang ekonominya rendah. Disinilah yang kurang dipahami," ungkapnya.
