Perampokan di Pontianak
Perampokan di Pontianak Berujung Maut, Amukan Massa Diakhiri Tembakan Polisi
Saat pelaku bersembunyi di satu kamar, warga beramai-ramai bermaksud untuk menangkap, namun KC melakukan perlawanan.
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Marlen Sitinjak
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hadi Sudirmansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota Unit Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak, terpaksa menembak residivis yang coba melakukan perlawanan saat diringkus, di Jalan Tanjung Sari, Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (20/11/2018) petang WIB.
Residivis berinisial KC tersebut dilaporkan tewas akibat pendarahan serius.
KC sempat diamuk massa namun tetap melakukan perlawanan yang akhirnya dilumpuhkan polisi dengan tembakan mengenai paha.
Peristiwa ini berawal ketika KC ketahuan melakukan pencurian di rumah Suryanto (48) sekitar pukul 15.00 WIB, di Jalan Tanjung Sari, Pontianak Selatan.
Baca: BREAKING NEWS: Perampokan di Pontianak Berujung Tragis, Korban Sempat Melawan
Baca: Live Streaming ILC tvOne Nuril: Benarkah Hukum Tajam ke Bawah? Live Malam Ini
KC masuk setelah mencongkel jendela rumah.
Tersangka sempat mengambil satu unit laptop dan dua jam tangan milik penghuni rumah, namun aksi pencurian tersebut diketahui Suryanto.
Sadar aksinya ketahuan, KC yang saat itu membawa senjata tajam berupa celurit berusaha kabur dan masuk kamar lain.
Namun warga yang sudah mengetahui aksinya mengepung KC.
Saat pelaku bersembunyi di satu kamar, warga beramai-ramai bermaksud untuk menangkap, namun KC melakukan perlawanan.
Akhirnya pemilik rumah Suryanto (48) pun coba turut meringkus.
Baca: Kapolresta Pontianak Mintai Keterangan Korban Perampokan
Baca: LIGA 1 Terkini - Hasil & Klasemen Terbaru Liga 1 Usai Persija Pesta Gol Lawan Persela
Akibatnya Suryanto terkena sabetan celurit milik pelaku, hingga mengalami luka di jari telunjuk dan jari manis tangan kiri.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, menuturkan pihaknya terpaksa melumpuhkan tersangka, karena melakukan perlawanan.
"Setelah kami lumpuhkan korban mengalami pendarahan serius. Saat dalam perjalanan ke RS Bhayangkara, dia meninggal dunia," kata Mantan Kapolresta Sidoarjo ini.
Kata Kapolresta, dugaan tindak pidana yang dilakukan pelaku masih dalam penyelidikan.