Pemukiman Dilanda Banjir, Warga di Dua Kecamatan Ini Harap Ada Normalisasi Aliran Air
Kalau biar kita waspada, malam ini bejagelah, karena kita takut malam ini hujan deras, jadi air makin tinggi
Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ferryanto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Mempawah Hilir dan Kecamatan Sungai Kunyit di Landa banjir dengan kisaran ketinggian air mencapai 50 cm, Senin (19/11/2018).
Satu di antara beberapa desa yang terdampak banjir adalah Desa Sengkubang.
Dari pantauan Tribun di lokasi Banjir, tepatnya di dusun Simpang Tiga, Desa Sengkubang Kecamatan Mempawah Hilir, puluhan halaman rumah warga terendam air dengan ketinggian sekitar 50 cm, bahkan air telah memasuki beberapa rumah warga, satu di antara warga tersebut adalah Basirin, warga Dusun Simpang tiga.
Baca: Armed 16/Komposit Ngabang Anjangsana ke Rumah Warga Kurang Mampu
Baca: LIGA 1 Terkini - Klasemen Terbaru Liga 1 Usai Persipura Kalah, Bhayangkara FC Samai Persib
Ia mengungkapkan bahwa air sudah mulai memasuki pemukiman di Desanya sejak 2 hari belakangan karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Bahkan air telah memasuki ruang tamu dari kediamannya. "Hujan si udah satu mingguan, tapi banjir ni masuk baru 2 hari ini,"ungkap nya.
Iapun mengungkapkan bahwa dirinya bersama keluarga masih enggan untuk mengungsi karena menganggap ketinggian air masih belum menghawatirkan.
Sementara itu, Ketua RT 10, RW 25 Dusun Simpang Tiga, Desa Sengkubang mengungkapkan bahwa dirinya telah menghimbau warga untuk senantiasa waspada akan ketinggian air.
"Kalau biar kita waspada, malam ini bejagelah, karena kita takut malam ini hujan deras, jadi air makin tinggi," ungkap Muharram.
Baca: Maman Abdurrahman Minta Seluruh Caleg Golkar Bersatu
Iapun menilai, banjir yang terjadi ini di sebabkan oleh tidak lancar nya drainase di Desanya, sehingga air hujan yang berasal dari daerah hulu desa tidak cepat surut dan menggenangi sebagian desa.
"Sengkubang ni nyawanya paret, jadi parit yang aga didepan Desa yang mengarah kelaut itu yang perlu di benahi,"ujar Muharram.
"Kalau banjir ini si sudah sering, dan bisa dikatakan hampir tiap tahun model begini, ada yang masuk rumah ada juga yang Ndak,"ungkapnya.
Iapun berharap, pihak terkait dapat melakukan normalisasi / atau pembenahan aliran air di Desanya, sehingga banjir serupa tidak sampai terulang lagi.