Bawa Beban Terlalu Berat, Pengendara Sepeda Motor Jatuh ke Jurang dan Meninggal Dunia

Sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa pengendara sepeda motor kembali terjadi di Sekadau.

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Korban atas nama Syahlan (49) usai jatuh kedalam jurang bersama sepeda motor dan hasil karet yang dibawanya, dan telah mendapat pertolongan warga. Namun sayang, nyawa korban tidak dapat tertolong dan meninggal dunia ditempat. Peristiwa nahas tersebut terjadi di sebuah ruas jalan di Dusun Sungai Langsat Desa Batu Pahat, Kecamatan Nanga Mahap, Jumat (16/11). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa pengendara sepeda motor kembali terjadi di Sekadau.

Kali ini peristiwa nahas tersebut terjadi di sebuah ruas jalan di Dusun Sungai Langsat Desa Batu Pahat, Kecamatan Nanga Mahap, Jumat (16/11/2018).

Kasat Lantas Polres Sekadau AKP Laelan Syukur mengungkapkan, kecelakaan tersebut murni kecelakaan tunggal yang dialami oleh korban bernama Syahlan (49), yang merupakan warga Dusun Sekitak Permai RT 02 Desa Batu Pahat Kecamatan Nanga Mahap.

Baca: Akibat Cuaca Buruk, Speedboat Pontianak-Sukadana Sempat Putar Balik ke Teluk Batang

Ia juga mengatakan, korban langsung meninggal dunia ditempat usai mengalami kecelakaan, yang membuat sepeda motor dan dirinya jatuh ke jurang.

"Korban yang menggunakan sepeda motor membawa beban sekitar 90 Kg diatas motonya yang merupaka kulat (karet) hasil menoreh. Karena beban yang cukup berat, sepeda motor yang korban bawa hilang kendali dan mengakibatkan korban dan sepeda motor oleng dan jatuh ke jurang yang cukup dalam," ujarnya.

Laelan juga membeberkan kronologi kecelakaan tersebut. Pada awalnya korban yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Supra Fit bernonpol KB 3637 SF, bersama sang istri bernama Eyah (41) hendak berangkat ke kebun karet milik mereka, untuk menoreh kulat.

Setelah sampainya dikebun karet miliknya, korban dan istrinya memasukan hasil karet kedalam 2 karung goni jenis ukuran 50 kg dan 40 kg.

Hasil karet yang telah dimasukan dalam karung goni kemudian diletakan dibagian depan dan belakang sepeda motor dengan rincian bagian depan sepeda motor dengan beban 50 kg, dan, bagian belakang dengan beban 40 kg.

"Setelah hasil karetsiap di bawa menggunakan sepeda motor, istri korban memutuskan untuk berjalan kaki membuntuti di belakang suaminya karena motor yang dikendarai korban penuh dengan hasil karet," jelas Laelan.

Namun pada saat perjalanan pulang dari kebun menuju kerumah, sepeda motor yang dikendarai korban hilang kendali, jatuh dan terperosok pada saat perjalanan pulang melalui jalan turunan dan tikungan tajam yang dibawahnya terdapat jurang cukup dalam.

Beberapa warga yang berada di sekitar tempat korban jatuh mendengar suara motor korban yang cukup keras terjatuh kedalam jurang. Lantas para warga yang juga sedang berladang di sekitar lokasi, mendatangi sumber suara.

Saat warga tiba, mereka lantas melihat korban sudah jatuh ke jurang yang cukup dalam dan dipenuhi lumpur, dengan kondisi ditimpa sepeda motor dan juga karung goni yang berisikan karet.

Setelah warga mengangkat korban bersama sepeda motornya, tidak lama tiba sang istri yang sejak dari kebun berjalan kaki membuntuti sang suami. Melihat hal tersebut, sang istri lantas berteriak histeris dan meminta pertolongan warga untuk memeriksa kondisi suaminya tersebut.

Namun, saat diperiksa oleh warga yang menikong korban tadi, korban sudah tidak bernyawa atau meninggal dunia ditempat. Warga kemudian membantu korban dan juga sang istri untuk mengantar kerumah korban. (gam)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved