Kenalkan Produk Unggulan Kalbar Kepada Istri Dewan Komisaris dan Direksi BPD Se-Indonesia
Selaku Pengurus Dekranasda Kalbar Bidang Kewirausahaan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Asri juga berharap perajin-perajin Kalbar tidak berpuas diri
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua Persatuan Istri Pegawai (PIP) PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat, Asri Wahyuni Samsir Ismail menerangkan kunjungan kerja ke Deskranada Kalbar bertujuan agar istri para Dewan Komisaris dan Direksi BPD Se-Indonesia lebih mengenal produk-produk unggulan hasil kerajinan tangan maupun makanan khas yang jadi ikon Provinsi Kalbar.
“Kunjungan ini terkait agenda dari Musyawarah Nasional, spesifiknya untuk ladies program. Bapak-bapaknya bermusyawarah, kami ibu-ibunya kunjungan mengenal potensi-potensi pariwisata, kerajinan dan makanan khas Kalbar,” ungkapnya saat diwawancarai di Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani 1 Pontianak, Kamis (15/11/2018).
Baca: Gol Penalti Penyama Kedudukan Sambas Saat Melawan Landak
Baca: Beberapa Kesultanan Akan Hadiri Penobatan Raja Sekadau
Ia menambahkan display produk-produk unggulan yang ditampilkan bukan hanya berasal dari Kota Pontianak saja, tapi juga kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
“Mudah-mudahan tamu kami merasa senang dan mendapatkan sesuatu. Mereka juga melihat bahwa keragaman kerajinan di Kalimantan Barat sangat luar biasa,” katanya.
Selaku Pengurus Dekranasda Kalbar Bidang Kewirausahaan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Asri juga berharap perajin-perajin Kalbar tidak lekas berpuas diri saat menghasilkan produk-produk kerajinan, namun berkesinambungan.
“Kami akui perajin masih terkendala masalah pemasaran. Semoga kepengurusan Dekranasda Kalbar yang baru ini bisa bantu dalam hal pemasaran produk, sehingga produksinya bisa berkelanjutan,” imbuhnya.
Ia tidak menampik jika produksi berjalan tapi tidak ada pemasaran maka akan sulit. Dekranasda Kalbar, kata dia, terus lakukan upaya agar masa depan perajin terjamin dan bersemangat memproduksi kerajinan daerah masing-masing.
Dekranasda Kalbar, kata dia, juga berupaya lakukan program-program guna mewujudkan regenerasi para perajin.
“Kita lihat seperti tenun sambas itu, perajinnya sudah tua-tua. Stimulus utama sepertinya adalah jaminan upah yang layak. Kita akui saat ini upah memang rendah sekali. Kita akan berkoordinasi dengan pengurus lain tingkat kabupaten/kota melalui petunjuk ibu Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda. Bagaimanapun caranya agar regenarsi perajin berjalan dan berkelanjutan,” pungkasnya.
