21 Ribu Warga Pontianak Belum Rekam e-KTP, Disdukcapil Sambangi SMA
Suparma menyatakan, Pontianak juga menjadi percontohan Kartu Identitas Anak (KIA) di tingkat kabupaten/kota se-Kalbar.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan update terakhir per 31 Oktober 2018, jumlah penduduk Kota Pontianak mencapai, 664.394 jiwa.
Dari jumlah tersebut menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak, Suparma yang wajib e-KTP mencapai 469.850 jiwa.
Baca: Kehabiasan Uang dan Sakit Perut, Turis Asal Rusia Sempat Tidur di Kuburan Sebelum Dirawat
Baca: Big Match Liga 1 PSM Makassar Vs Persija Jakarta, Peluang Persib Bandung Naik Posisi
"Sejauh ini sudah 95,47 persen total perekaman. Kita terus kejar bagi wajib e-KTP untuk melakukan perekaman ini,"ucap Suparma saat diwawancarai, Kamis (15/11/2018).
Jumlah masyarakat Pontianak yang telah merekam adalah, 448.549 jiwa dan yang belum merekam berjumlah 21.301 jiwa. Kemudian dijelaskannya sebagian besar yang telah merekam memang belum tercetak, lantaran keterbatasan blanko yang ada.
Suparma menambahkan pihaknya gencar melakukan perekaman data KTP dengan menyasar sekolah. Hal itu dilakukan menjaring siswa-siswi yang sudah memasuki usia 17 tahun dan wajib KTP.
"Memaksimalkan pelayanan perekaman, kita menyambangi sekolah-sekolah untuk menjaring anak-anak yang sudah berumur 17 tahun, karena setiap hari pasti ada," ucap Suparma.
Beberapa sekolah sudah disambangi pihak Disdukcapil untuk menjaring warganya yang sudah memasuki usia wajib e-KTP. Ia contohkan sekolah yang telah disambangi pihaknya adalah SMA Santo Petrus dan lainnya. Beberapa hari kedepan telah dijadwalkan untuk mengjunjungi beberapa sekolah lagi Siang, info awal, perekaman sekolah, SMK 5, SMK 10 dan SMA Imanuel.
Meskipun keterbatasan blanko yang ada, tak membuat pihaknya mengendorkan perekaman. Pengiriman blanko dari pemerintah pusat menjadi kendala, dicontohkan Suparma pihaknya mengajukan 12 ribu blanko tapi yang diberi oleh pemerintah pusat hanya 2000-3000.
Suparma menyatakan, Pontianak juga menjadi percontohan Kartu Identitas Anak (KIA) di tingkat kabupaten/kota se-Kalbar.
Saat ini, dari 12 ribu balita yang menjadi sasaran target KIA tahap pertama, 30 persen sudah tercapai. Sementara untuk akta lahir, target tahap pertama sebanyak 212 ribu.
“Karena kita menyesuaikan blanko KIA. KIA tetap jalan terus, hanya yang jadi permasalahan keterbatasan tinta dan blanko dari pusat,” pungkasnya.