IKIP PGRI Gandeng Lapan Gelar Bimtek Penginderaan Jauh dan SIG

Citizen Reporter

Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Pontianak, Weni Wiranda

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - IKIP PGRI Pontianak bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Jakarta menggelar Bimtek Penginderaan Jauh & SIG di Aula Hadarai Nawawi IKIP PGRI Pontianak, Selasa (13/11/2018).

Kegiatan ini di awali dengan kata sambutan Ketua Panitia Wiwik Cahyaningrum. Wiwik mengatakan, kegiatan ini sebagai sarana penunjang pembelajaran geografi agar dapat merasakan langsung pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca: Sutarmidji Resmikan Kantor Baru OJK Kalbar

Untuk mahasiswa sendiri, karena tuntutan kurikulum KKNI yang mewajibkan untuk ikut kegiatan ini karena hasil kegiatan ini yg berupa sertifikat keterangan pendamping ijazah (SKPI).

Acara dibuka langsung Rektor IKIP PGRI Rustam. "Semoga dengan adanya kegiatan ini para peserta, baik Guru & Mahasiswa memang dituntut untuk mengetahui ilmu pengetahuan serta teknologi yang terus berkembang pesat. diharapakan semua mahasiswa/i dapat merasakan langsung Proses Langsung ilmu pengetahuan dan Teknologi itu sendiri," ujar Rustam.

Baca: Terkait Kertas Suara 2019, KPU Kalbar Tunggu Arahan KPU RI

Penyampaian materi berupa sistem akuisis, pengolahan dan pengelolaan data inderaja di Lapan serta pemanfaatan teknologi data inderaja dalam pengelolaan SDA (darat & perairan ) yang disampaikan langsung oleh pemateri Rubini Jusuf.

Peserta mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Bisa mendapatkan ilmu dari SIG serta pembuatan peta. Ilmu ini sebelumnya didapat hanya teori. Sekarang teknologi yang sudah berkembang secara otomatis menjadi sebuah kebutuhan sesuai bidangnya," ujar Aryanto satu di antara guru yang mengikuti kegiatan.

Ilmu baru juga didapatkan mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. "Kurikulum KKNI yang diterapkan dipendidikan geografi IKIP PGRI mengharuskan ikut kegiatan ini. Manfaatnya adalah sebagai tambahan pengetahuan ilmu yang baru serta mata kuliah lanjutan yang berkaitan dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografi," ujar Perestin Lianata, mahasiswi semester 5 Pendidikan Geografi. (*)