Lion Air Jatuh

Kepala KNKT: Pesawat Dalam Keadaan Utuh sebelum Jatuh ke Laut

Sebelumnya masyarakat sempat berspekulasi jika pesawat meledak di udara dan tinggal puing-puingnya saja ketika mencapai laut.

Editor: Jamadin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan pengecekan ban dan turbin pesawat Lion Air PK-LQP untuk dicek lebih lanjut di posko evakuasi Basarnas, Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11/2018). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID  - Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat  Senin (29/10) lalu masih dalam penyelidikan  Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

KNKT yang memang bertugas melakukan penyelidikan atas kecelakaan angkutan umum di Indonesia, termasuk jatuhnya Lion Air JT 610.

Dalam jatuhnya Lion Air JT 610, KNKT bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mengungkap secara detail penyebab kecelakaan fatal ini.

Dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (7/11) dari jumlah barang, korban dan Flight Data Recorder (FDR) Lion Air JT 610 yang telah ditemukan oleh tim SAR, maka KNKT memulai penyelidikan.

Ditambah ditemukannya mesin turbin pesawat, maka KNKT berhasil mengungkap fakta baru mengenai jatuhnya Lion Air JT 610.

Baca: Pengendara Ketakutan Saat Ditilang, Setelah Diperiksa Ditemukan Benda Berbahaya

Sebelumnya masyarakat sempat berspekulasi jika pesawat meledak di udara dan tinggal puing-puingnya saja ketika mencapai laut.

KNKT dengan tegas menyanggah spekulasi itu.

Menurut KNKT, pesawat masih dalam keadaan utuh sebelum jatuh ke laut. Bahkan mesin pesawat masih menyala sebelum jatuh.

"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono pada Senin (5/11).

Pernyataan ini dilontarkan KNKT setelah mendapat data dari investigasi mesin Lion Air yang ditemukan oleh Basarnas sebelumnya.

"Dilihat dari hasil temuan itu, mesin dalam keadaan hidup dan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," lanjutnya.

Baca Juga : Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, Kepala SAR Indonesia yang Pernah Tergabung dalam Satuan Elit Pilot TNI AU

Lewat temuan ini, Soerjanto menegaskan jika Lion Air JT 610 sama sekali tak meledak di udara.

Namun pesawat hancur saat bertubrukkan dengan laut.

"Berbeda ya. Kalau meledak di atas, (sebelum menyentuh air), tentu serpihan pesawatnya luas. Tapi ini tidak. Jadi, pesawat ini jatuh dan hancur saat bersentuhan dengan air," tegas Soerjanto.

KNKT masih terus melakukan penyelidikan mengenai jatuhnya Lion Air JT 610.

Untuk mendapat informasi yang lebih detail, KNKT harus menganalisa data unduhan dari Black Box Lion Air JT 610.

Analisa dari FDR Lion Air JT 610 sudah dilaksanakan sejak Senin (5/11) lalu.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved