Masyarakat Toba Sanggau Mulai Nikmati Listrik 24 Jam
PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat meresmikan listrik nyala 24 jam di Toba, Kabupaten Sanggau, Senin (5/11/2018).
Penulis: Nina Soraya | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat meresmikan listrik nyala 24 jam di Toba, Kabupaten Sanggau, Senin (5/11/2018).
Peresmian ini dilakukan oleh GM PLN UIW Kalbar Richard Safkaur dan Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot.
Yohanes Ontot menyebut masyarakat harus mensyukuri pelayanan listrik yang sudah bisa dinikmati selama 24 jam. Bila sebelumnya hanya 12 jam saja.
"Kita bekerjasama dengan PLN memberi dukungan agar lisrik bisa mengalir 24 jam. Bayangkan dulu di Toba ini pernah belum ada listrik sama sekali nah lalu sampai bisa listrik masuk 12 jam dan sekarang bisa 24 jam, mungkin waktunya hampir 20 tahun masyarakat Toba bisa menikmati," ungkap Yohanes Ontot.
Baca: Gara-gara Sebut Prabowo Emosian, Sekjen PSI Dilaporkan ke Bawaslu
Untuk mewujudkan Kabupaten Sanggau maju dan terdepan (mapan) maka ada Seven Brands yang ditetapkan untuk mewujudkannya. Satu di antaranya adalah Sanggau Terang. Maka ini wujud yang telah dilakukan.
"Saat ini masih ada empat dusun lagi yang belum, semoga bisa teraliri 24 jam," paparnya.
GM PLN UIW Kalbar Richard Safkaur mengatakan ini merupakan wujud penerapan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat lewat kemudahan menikmati aliran listrik.
"PLN sudah memberikan pelayanan tapi perlu peningkatan kualitas,nah ini wujud yang kita lakukan, karena mereka juga berhak dapat listrik tidak hanya malam hari tapi juga siang hari" ujar Richard.
Dia menjelaskan sumber listrik tersebut disuplai dari Gardu Induk 150 kV Tayan, yang kapasitasnya sendiri memiliki 30 MVA dan telah dapat menyalurkan listrik sebesar 3 MW. Dengan daya tersebut, PLN dapat menyuplai listrik untuk sekitar 2.700 pelanggan PLN di sekitar Tayan.
Menurut Richard, sebelumnya suplai listrik di Toba berasal dari PLTD Toba. Diesel diakuinya sangat tidak efektif, makanya dengan dialiri dari GI Tayan tersebut untuk PLTD Toba ini "dibunuh".
"Tanpa diesel ini kita bisa hemat Rp 200 juta sebulan dan Rp 2,4 miliar setahun. Sementara dengan Diesel tadi selain mesinnya tua maka sering terjadi ganguan." ujarnya.
Di kesembatan tersebut dia berharap dukungan masyarakat untuk menggunakan listrik prabayar.