Pembantaian Masyarakat di Masa Jepang, Dewan Minta Pihak Berwenang Buat Tim Investigasi
Dimana menurut Kasim, sudah seharusnya warga berinisiatif untuk mengungkap sejarah yang ada, namun yang tidak kalah penting
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Menanggapi terlupakan sejarah tempat pembantai terhadap masyarakat lokal oleh orang Jepang, di Desa Nanga Dua Kecamatan Bunut Hulu, Anggota DPRD Kapuas Hulu, Fabianus Kasim angkat bicara.
Dimana menurut Kasim, sudah seharusnya warga berinisiatif untuk mengungkap sejarah yang ada, namun yang tidak kalah penting juga adalah harus mengkomunikasikannya juga ke Pemerintah Pusat.
"Ranah ini bukan Pemda lagi, Pemda ini hanya sifatnya memfasilitasi, yang berkompeten dalam hal ini adalah Kemenkumham, termasuk lembaga lain TNI, Polri, Kehakiman dan lain-lain," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (3/11/2018).
Baca: Masyarakat Nanga Dua Minta Pemerintah Jepang Bertanggungjawab
Kasim juga berharap, pihak berwenang tersebut segera membuat tim investigasi untuk mencari fakta lapangan, proses itu memang agak panjang.
"Saya sebagai wakil rakyat akan memulai komunikassi dengan Bupati, Pengadilan Putussibau dan pihak terkait lainnya," ucapnya.
Kasim menuturkan, jika fakta tersebut terungkap, diharapkan masyarakat akan mendapatkan konpensasi sebagai yang ada di Mandor.
"Bisa dalam bentuk pembangunan fisik," ungkapnya.