Lion Air Jatuh

Mantan Ketua PA Pontianak Jadi Korban Lion Air JT-610, Abang M Hasbi Kenang Sosok Rijal Mahdi

Abang M Hasbi mengenang sosok Rijal Mahdi yang pernah menjabat sebagai Ketua PA Kelas I-A Pontianak

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Ketua PA Kelas I-A Pontianak, Darmuji (kanan) dan Panitera/Sekretaris PA Kelas I-A Pontianak Abang M Hasbi (kiri) saat ditemui Tribun Pontianak di ruang kerjanya Kantor Pengadilan Agama (PA) Kelas I-A Pontianak, Jalan Ahmad Yani 1 Pontianak, Rabu (31/10/2018) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

 TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kelas I-A Pontianak, Abang M Hasbi mengenang sosok Rijal Mahdi yang pernah menjabat sebagai Ketua PA Kelas I-A Pontianak pada Januari 2014 hingga 14 September 2016 lalu.

Rijal Mahdi merupakan satu diantara penumpang yang diduga menjadi korban insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Tanjung Karawang, Provinsi Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) pagi.

Awalnya pesawat itu akan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang menuju Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung.

“Semasa kepemimpinannya, beliau mempelopori adanya Surau Al-Ikhlas di sini. Awalnya Surau itu mau diberi nama Surau Mahdi. Tetapi beliau menolak dan atas kesepakatan seluruh pegawai diberi nama Al-Ikhlas,” ungkapnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kantor Pengadilan Agama (PA) Kelas I-A Pontianak, Jalan Ahmad Yani 1 Pontianak, Rabu (31/10/2018) siang.

Baca: Pemkab Kubu Raya Apresiasi Pelatihan Calon Dewan Hakim MTQ

Rijal Mahdi, kata dia, dikenal sebagai pribadi yang disiplin waktu dan tegas dalam pekerjaan. Rijal Mahdi termasuk pimpinan yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan.

“Seluruh pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu pada hari itu juga. Beliau juga senang olahraga, khususnya tenis,” terangnya.

Selama memimpin PA Kelas I-A Pontianak, Rijal Mahdi sangat familiar oleh semua pegawai. Rijal tidak pernah membeda-bedakan antara pegawai satu dengan pegawai lainnya.

“Semua diperlakukan sama. Orangnya merakyat sekali dengan semua pegawai. Kami sudah berdoa seikhlasnya kepada Allah SWT agar beliau bisa kembali kepada pihak keluarga,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved