Suara Ustadz Abdul Somad Bergetar Saat Ceritakan Mush'ab Mempertahankan Bendera Tauhid
Suara Ustadz Abdul Somad Bergetar Saat Ceritakan Mush'ab Mempertahankan Bendera Tauhid
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ustadz Abdul Somad menanggapi secara langsung aksi pembakaran bendera tauhid beberapa waktu lalu.
Dipaparkannya, bendera tauhid berarti pengobar semangat dalam perang dan penjaga persatuan dalam perdamaian.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Abdul Somad lewat channel youtube miliknya @TaffaquhVideo pada Senin (29/10/2018) malam.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan awal mula kisah bendera tauhid ketika zaman Nabi Muhammad SAW.
"Yang paling tinggi referensi dalam Islam, Alquran. Ahlus sunnah wal jama'ah menggunakan sunnah sahih Al Buchori. Di bawah (Sunnah) Sahih Buchori, Sahih Muslim. Disusun oleh Imam Muslim Ibnu Majah An Naisaburi Al Husairi, meninggal tahun 261 hijrah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Baca: Ustadz Abdul Somad Singgung Kematian, Pesannya Amat Dalam, Ini Penjelasannya!
Baca: Ustadz Abdul Somad Ajak Seluruh Jamaah Nyalakan Handphone, Ini Yang Selanjutnya Terjadi
Baca: Ustadz Abdul Somad Posting Donasi Palu, Subhanallah! Ternyata Yang Transfer Warga Pontianak
"Kalau kita baca Sahih Muslim, kita tidak paham isinya, jangan terjemahkan sendiri, baca penjelasannya. Namanya Syarah Sahih Muslim Al Minhaj Be Sharh Sahih Muslim ditulis oleh Imam al-Nawawi tahun 676 hijrah. Dalam Syarah Sahih Muslim, kata Imam Al Nawawi, Ar Royatu al alla mutsair, Al Liwaul Al'la mulkabir. Bendera dalam bahasa arabnya ada dua, satu Ar Royah, satu Al Liwa," tambahnya.
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan, jika Ar Royatu al alla mutsair, yakni Royah bendera kecil yang dibawa oleh pasukan-pasukan kecil.
Sedangkan, pasukan besar katanya memiliki satu bendera besar yang dinamakan Al Liwa, yakni Al Liwaul Al'la mulkabir atau bendera besar.
"Kita pasukan besar ini, satu bendera khusus, seluruh pasukan lihat mana bendera, namanya Al Liwa. Sedangkan untuk satu panglima yang kecil-kecil, komandan pasukan kecil itu bawa namanya Ar Royah. Sudah jelas, Ar Royah-bendera kecil, Al Lisa-bendera besar," jelas Ustadz Abdul Somad.
Terkait mengenai warna bendera, Ustadz Abdul Somad menceritakan kisah kedatangan Nabi Muhammad SAW ke kota Mekkah yang tertuang dalam Surat An Nasr.
Ketika itu, Nabi Muhammad membawa sebanyak 10.000 pasukan pada tahun 8 Hijriyah.
Bendera yang dibawa pasukan diungkapkan Ustadz Abdul Somad Ingatkan berwarna putih. Sehingga apabila bendera berwarna putih, maka tulisannya hitam dan sebaliknya.
"Sudah jelas warnanya, sudah jelas fungsinya untuk apa, menyatukan pasukan. Lalu kemudian, apakah ini (bendera) akan dipakai hanya perang saja? Tidak. Karena waktu Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam masuk ke kota Mekkah tidak ada perang, waktu itu masuk dengan damai," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Ijaza anasrullah hiwal faj, ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan; wara aitan nas, lihat penduduk Mekkah, yadkhulu na fii dinillah, mereka masuk ke dalam agama Allah; af waa jaa, berbondong-bondong, tidak ada perang-damai. 19 hari Nabi di kota Mekkah Al Mukkaramah-rekonsiliasi, seluruh penduduk, aman, damai, tenteram, tidak ada satu telinga yang digunting," tambahnya.
Baca: Ustadz Abdul Somad Ceramah di Masjid Al Ikhlas Ketapang, Ini Videonya Lengkapnya!
Baca: Ustadz Abdul Somad Akui Telah Berprasangka Buruk, Singgung Maulid Tercepat, Ini Videonya!
Baca: Ustadz Abdul Somad Tegaskan Diri Akan Tetap Jadi Ustadz Selamanya, Dunia dan Akhirat
Lebih lanjut diungkapkannya, ketika pasukan berkata, 'Hadza yaumul malhamah', ini hari balas dendam.