Kolaborasi Pemuda Perbatasan Pecahkan Rekor Muri Meriam Bambu Terbanyak, Ini Jumlahnya

Yuspiandi juga menjelaskan, pada zaman dahulu meriam bambu tersebut digunakan untuk mengusir binatang buas.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ M WAWAN GUNAWAN
Pelaksanaan kegiatan pemecahan rekor Muri meriam bambu terbanyak, di Kecamatan Sijang, Minggu (28/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS,- Sementara itu, Ketua panitia lokal kegiatan pemecahan Rekor Muri Meriam Bambu Terbanyak, Yuspiandi menjelaskan kegiatan tersebut adalah hasil kolaborasi pemuda di Kabupaten Sambas, dengan memulai kegiatan pertama dimulai dengan Bakti Sosial.

“Kemudian rekor MURI pemuda Kabupaten Sambas khususnya di daerah perbatasan ini bisa memecahkan rekor MURI. Kami berkolaborasi dengan pemuda di Sambas dan pemuda khususnya Kecamatan Galling. Jadi kawan kawan menyanggupi untuk rekor MURI ini dengan meriam bambu, dengan 2018 Meriam Bambu” ujar Yuspiandi, Senin (29/10/2018).

Baca: Sedang Berlangsung! LIVE STREAMING Borneo FC vs Bhayangkara FC

Baca: 4 Member YNCI Pontianak Chapter Touring Lintas Negara, Hadiri Samarahan Bike Fest 2018 di Sarawak

Menurutnya, sebelumnya di siapkan sebanyak 2000 meriam. Namun menyesuaikan dengan tahun saat ini. Panitia berinisiatif untuk membuatnya menjadi 2018 meriam.

“Pertama sekitar 2000 meriam bambu, lalu inisiatif panitia dan kawan kawan untuk menjadikan 2018 meriam. Karena tahun 2018 ini khususnya dalam memepringati sumpah pemuda ni kami pemuda-pemuda Kecamatan Galing bisa berbuat sebagaiman yang telah dicantumkan rekor MURI,” sambungnya.

Yuspiandi juga menjelaskan, pada zaman dahulu meriam bambu tersebut digunakan untuk mengusir binatang buas. Tidak hanya itu, meriam tersebut juga digunakan untuk memeriahkan bulan Ramadhan.

“Karena zaman dahulu banyak binatang-binatang buas, jadi nenek moyang kami menggunakan meriam bambu, untuk mengusir bnatang buas. Itu turun temurun ke anak-anaknya. Dan juga meriam bambu digunakan pada momentum bulan Ramadan. Karena pada bulan ini kita membangunkan masyarakat ketika bersaur,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, meriam bambu tersebut dinyalakan dengan menggunakan minyak tanah dan bensin, sebagai pemantik untuk penyalaannya.

Sampai saat ini, termasuk pada saat pelaksanaan pemecahan Rekor Muri Meriam Bambu Terbanyak kemarin juga masih menggunakan alat dan bahan yang sama sebagai pemantiknya.

Sedangkan terkait dengan pemecahan Rekor Muri. Ia mengatakan Masyarakat dan pemuda di Desanya membuat momentum, bahwa pemuda pemudi khususnya dalam rangka sumpah pemuda bisa berbuat sesuatu.

Dan hasilnya adalah tercantum pada rekor muri. Karena pemuda bisa memecahkan rekor muri dalam rangka sumpah pemuda. Menurutnya, panitia telah menyiapkan kegiatan tersebut dengan matang. Di dua hari sebelum mulai kegiatan, Panitia bekerja keras mempersiapkan kegiatan.

Bahkan menurutnya, mulai dari pukul enam pagi sehari sebelumnya sampai pada hari H pihaknya mempersiapkan hal itu.

Dalam kegiatan tersebut panitia menghadirkan 2500 peserta, untuk memecahkan Rekor Muri Meriam Bambu Terbanyak, sebanyak 2018 Meriam Bambu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved