Camat Nilai Pembangunan Pasar Lanjak Lamban
Camat Batang Lupar, Rudy Hartono menyatakan bahwa pembangunan pasar di Desa Sepandan, Kecamatan Batang Lupar dinilai sangat lamban.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Camat Batang Lupar, Rudy Hartono menyatakan bahwa pembangunan pasar di Desa Sepandan, Kecamatan Batang Lupar dinilai sangat lamban.
Dimana pembangunan pasar tersebut sudah cukup lama.
"Pembangunan pasar ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) itu menghabiskan anggaran sebesar Rp894 juta. Memang perkembangan pembangunan tersebut sedikit ada perubahan, cuma sangat lamban," ujarnya kepada wartawan, Selasa (29/10/2018).
Rusdi menjelaskan, pembangunan pasar tersebut diprioritaskan untuk pedagang setempat. Jika sebelumnya ada 24 lapak yang ditempati pedagang, kini pemerintah menyiapkan 28 lapak.
Baca: Keseruan Mendaki di Puncak Bukit Tiang
"Nanti yang menempati lapak tersebut akan kita undi sehingga mereka tidak bisa menentukan lapak sendiri. Selain itu lapak yang ada tersisa nanti diperuntukan untuk pedagang yang berjualan dipinggir jalan dan warga yang ada dibukit," ucapnya.
Pasar Lanjak (Batang Lupar) ini hanya ramai dihari tertentu saja, dimana setiap hari Jumat dan Minggu pasar ini akan ramai dikunjungi. "Kalau hari Jumat itu, masyarakat dari Danau biasanya kesini karena mereka habis sholat sambil belanja. Kalau Minggu warga dibukit habis sembahyang gereja mereka juga belanja," ujarnya.
Rusdi mengharapkan dengan terbangunnya pasar Lanjak yang baru ini dapat meningkatkan metropolitan perekonomian masyarakatnya, soalnya di wilayahnya, pekerjaan masyarakat tidak menentu. "Masyarakat kami rata-rata nelayan, namun jika air kering mereka serabutan kerjanya," ungkapnya.