Wabup Askiman Minta Desa Pilot Project P2-Emas Serius Kembangkan Usahanya
Dalam pelaksanaan Program Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (P2-Emas) ini, Askiman mengatakan telah dibentuk perangkat
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Wakil Bupati Sintang Askiman menghadiri kegiatan Peresmian (Launching-Red) Program P2-Emas Kabupaten Sintang 2018 di Rumah Betang Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Rabu (24/10/2018) pagi.
Selain itu, hadir Sekda Sintang Yosepha Hasnah, Kadis Perindakop dan UKM, Kadisdikbud, para Camat di Kabupaten Sintang, para Kepala Desa, perwakilan OPD lainnya, Kapolsek dan Danramil Kelam Permai, dan warga Desa Ensaid Panjang.
Baca: Sambutan Adat Masyarakat Desa Ensaid Panjang kepada Wakil Bupati Sintang dan Rombongan
Baca: PKP Provinsi Kalimantan Barat Gelar Kegiatan Pendayagunaan SDM Pertahanan Negara
Dalam pelaksanaan Program Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (P2-Emas) ini, Askiman mengatakan telah dibentuk perangkat secara berlapis menjadi sebuah tim yang Leading Sektornya Bappeda Sintang.
"Perangkat ini terdiri dari kepala organisasi perangkat daerah yang untuk pemberdayaan yang kita sebut OPD persemakmuran. Jadi mereka melebur menjadi satu kekuatan di dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat," katanya.
Askiman menambahkan, dalam mendukung program ini, pihaknya juga mempunyai satu konsultan yang terbentuk di tingkat Kabupaten. Kemudian di setiap desa yang jadi pilot project program P2-Emas ada petugas pendamping.
Berdasarkan hasil dialog, Askiman menilai perlu adanya suatu pemikiran di dalam setiap pengembangan usaha ekonomi masyarakat bahwa pelaksanaannya dituntut tingkat keseriusan daripada masyarakat itu sendiri.
"Sebagai contoh pengembangan budidaya ikan, kita bantu dengan terpal, mereka bikin kolam, dibantu bibit. Setelah berhasil mereka tidak menggulirkan usaha itu untuk pengembangan berikutnya, jadi permodalan ditambah dengan keuntungan dihabiskan untuk kebutuhan rumah tangga dengan demikian berarti ini tidak serius," tegas Askiman.
Oleh sebab itu, inilah menurutnya penting dilakukan pengawalan secara berlapis mulai dari tahap awal desain perencanaannya sampai kepada menentukan desa sebagai penerima program bantuan P2-Emas.
"Dalam pelaksanaannya kita kawal semua sampai kepada capaian target keberhasilan. Program ini kita berkelanjutan sampai 5 tahun dikawal maksimal dan diterapkan di 14 desa yang terdiri dari 14 kecamatan," jelasnya.
Kepada desa yang menjadi Pilot Project program P2-Emas ini, menurutnya bukan hanya bantuan pembiayaan yang diberikan, tetapi bantuan pelatihan pendidikan dan keterampilan, serta Pembinaan manajemen usaha dan teknis.
"Apa yang kita lakukan, diharapkan dari suatu desa dalam suatu kecamatan yang terdiri dari 14 kecamatan di Kabupaten Sintang ini, menjadi pilot projek atau proyek percontohan dalam usaha pengembangan pada desa lainnya," katanya.
"Kalau ini gagal oleh karena kita tidak serius sangsinya sampai pada pengembalian karena semua keuangan negara harus ada hasil harus ada asas manfaat, jika tidak berhasil tidak bermanfaat, berarti kerugian," pungkasnya.