Seorang Warga di Sekadau Alami Penyakit Aneh, Kondisinya Memprihatinkan

Ia mengungkapkan, kondisi Ajin sangat memprihatikan. Ajin dibawa oleh Kepala Desa Senangak ke RSUD Sekadau.

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIVALDI ADE MUSLIADI
Seorang warga Dusun Meromo Desa Senangak, Kecamatan Nanga Taman mengalami penyakit aneh. Warga bernama Ajin (53) tersebut terserang penyakit yang menyebabkan bagian telapak kakinya timbul bejolan besar yang menghitam dan mengeluarkan bau tidak sedap. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Seorang warga Dusun Meromo Desa Senangak, Kecamatan Nanga Taman mengalami penyakit aneh. Warga bernama Ajin (53) tersebut terserang penyakit yang menyebabkan bagian telapak kakinya timbul bejolan besar yang menghitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Bahkan, kondisi Ajin semakin hari semakin parah. Syamsul, satu diantara warga menuturkan, dirinya sudah melihat langsung Ajin yang saat ini dirawat di RSUD Sekadau.

Ia mengungkapkan, kondisi Ajin sangat memprihatikan. Ajin dibawa oleh Kepala Desa Senangak ke RSUD Sekadau.

“Dari ceritanya, awal mulanya di kaki sebelah kiri Pak Ajin terkena kutu air sekitar 4 tahun lalu,” ujar Samsul, ditemui, Kamis (18/10).

Baca: Mahasiswa Universitas BSI PSDKU Pontianak Gelar Aksi Kemanusiaan Peduli Palu dan Donggala

Lantaran ketidaktahuannya, Ajin membiarkan penyakitnya tersebut. Lambat laun, kakinya yang berawal kutu air tersebut hingga parah seperti ini. Dari pemeriksaan sementara Ajin menderita tumor.

“Karena tidak paham, dibiarkannya begitu saja. Seiring berjalannya waktu, penyakit yang dideritanya semakin parah,” ucap Syamsul.

Pengobatan kampung dilakukan Ajin. Upaya tersebut dilakukannya dengan harapanya penyakitnya dapat disembuhkan. Ajin pun pernah sekali berobat ke pelayanan kesehatan. Namun, karena keterbatasan biaya pengobatan tersebut tak lagi dilakukannya.

“Karena keterbatasan biaya, Ajin tak pernah lagi ke pelayanan kesehatan. Jadi pengobatan rutin hanya berobat kampung saja,” ungkapnya.

Ajin sehari-hari bekerja sebagai petani. Ia pun tak lagi mampu mencari nafkah seperti dulu. Selama sakit, perekonomian keluarga Ajin hanya tertumpu pada sang istri dan anaknya. Apalagi, beberapa bulan belakangan sakit Ajin kian parah.

“Saya awalnya tahu kondisi pak Ajin dari Sri Fatmawati yang merupakan guru SMP di wilayah sana (Senangak). Setelah mendengar ceritanya, saya sangat prihatin dan kami berupaya untuk membantunya. Untuk donasi yang koordinir Sri Fatmawati,” ucap Syamsul.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sekadau, Suhardi mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah membuat rekomendasi agar yang bersangkutan mendapatkan kartu BPJS.

“Setelah mendapat laporan, kami buatkan rekomendasi,” ujar Suhardi, saat dikonfirmasi terpisah.

Saat ini Ajin sudah mendapatkan penanganan medis di RSUD Sekadau. Suhardi mengapresiasi sejumlah pihak dan masyarakat yang turut membantu untuk meringankan beban keluarga Ajin.

“Kami sangat menyambut baik kepedulian masyarakat dalam membantu yang bersangkutan. Mudah-mudahan hal itu bisa membantu meringankan beban mereka,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved