Ingin Menjadi Pejabat di Provinsi Kalbar, Midji Sebut Harus Miliki Tujuh Nilai Ini
Nama Gubernur Kalbar, Sutarmidji juga masuk dalam susunan kepengurusan Forum Komunikasi Alumni (FKA) Kalbar.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nama Gubernur Kalbar, Sutarmidji juga masuk dalam susunan kepengurusan Forum Komunikasi Alumni (FKA) Kalbar.
Ia menyambut baik atas terbentuknya forum ini dan memang disebutnya saat ini yang diperlukan adalah karakter dari setiap orang termasuklah para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
"Tadi yang disampaikan Pak Nanan Soekarna tentang 7 budi utama yang di gagas oleh Pak Ary Ginanjar, kalau itu jadi pedoman dalam tata kelola pemerintahan maka akan cepat mendapat hasil yang positif dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat,"ucap Midji saat diwawancarai mengenai pembentukan karakter ASN di Pemprov Kalbar, Minggu (14/10/2018) malam.
Baca: Kapolres Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Dengan Berita Hoax
Sutarmidji menegaskan kalau ia selaku Gubernur akan menerapkan tujuh nilai dasar atau budi dasar ESQ dalam tata kelola pemerintahannya untuk membentuk karakter para pejabat yang ada. Tujuh nalai dasar ESQ yaitu Jujur, Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil dan Peduli.
"Kita akan kelola pemerintahan dengan mengedepan tujuh nilai yang ada di ESQ. Tujuh nilai utama ini adalah inti bagaimana kita membentuk karakter," tambahnya.
Ia ingin membangun SDM yang berkarakter dan merubah suatu kondisi yang ada saat ini, sehingga membawa pada perubahan yang lebih baik kedepannya.
"Jadi nanti kader-kader pejabat pemerintah di Kalimantan Barat yang berumur 30 sampai 40 tahun betul betul di bekali dengan tujuh budi utama supaya terbentuk karakternya, kepemimpinan yang melayani, disiplin tanggung jawab, adil, jujur, kerjasama bahkan itu dulu ada pada Daftar Penilaian Pelaksanaan Pegawai (DP3), itu semua masuk dalam menciptakan kader itu sendiri," tegasnya.
Memang saat ini disebutnya dari tujuh budi utama itu, ada beberapa yang sudah tapi belum maksimal.
"Tapi ada juga yang ketujuh itu tidak paham. Tapi untuk yang paripurna susah, jadi harus di beri pembekalan. Ketujuh nilai itu perlu di beri penjelasan supaya bisa lahir kader pemimpin di provinsi yang punya karakter," pungkasnya.