Citizen Reporter

The Power of Where: Lokasi Adalah Jantung Ekonomi Digital dan Melekat di Seluruh Sendi Kehidupan

Hadir dari BIG, Bapak Inspektur BIG Ir.Sugeng Prijadi,M.App.Sc dan Dr.rer.nat. Sumaryono, M.Sc selaku narasumber.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Foto bersama peserta yang terdiri perwakilan mahasiswa peraih beasiswa bidikmisi se-Kalimantan Barat menghadiri kegiatan Diseminasi Informasi Geospasial di Pontianak pada tanggal 13 Oktober 2018. 

Citizen Reporter

Andri, Staf

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lebih 100 peserta yang terdiri perwakilan mahasiswa peraih beasiswa bidikmisi se-Kalimantan Barat menghadiri kegiatan Diseminasi Informasi Geospasial di Pontianak pada tanggal 13 Oktober 2018.

Peserta diseminasi informasi geospasial tersebut berasal dari Politeknik Putra Bangsa Pontianak, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, STIKES Pontianak dan IKIP PGRI Pontianak.

Baca: Nizar Kembali Ajak Pemuda Sintang Peduli Lingkungan

Baca: Trending YouTube, Khabib Dihukum! Ini Reaksi Vladimir Putin

Kegiatan ini dihelat di Graha Dekopinwil Provinsi Kalimantan Barat atas kerjasama Badan Informasi Geospasial dengan  Katherine Angela Oendoen dari Komisi VII DPR RI.

Diseminasi Informasi Geospasial (IG) merupakan salah satu sarana Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk mensosialisasikan IG kepada masyarakat umum di Indonesia, baik tugas, proses kerja, maupun produk-produk yang dihasilkan BIG agar berdaya guna dan bermanfaat untuk masyarakat, khususnya Kalimantan Barat pada kesempatan ini.

Hadir dari BIG,  Inspektur BIG Ir.Sugeng Prijadi,M.App.Sc dan Dr.rer.nat. Sumaryono, M.Sc selaku narasumber.

Acara diseminasi ini juga diisi oleh  Heri Priyanto,S.T,M.T selaku salah satu narasumber yang juga merupakan Ketua Pusat Studi Pengembangan Informasi Geospasial (PSP-IG) Universitas Tanjungpura selaku kepanjangan tangan dari Badan Informasi Geospasial di Provinsi Kalimantan Barat.

Inspektur BIG sebelum memulai sambutan mengajak narasumber dan seluruh peserta diseminasi untuk sejenak menundukkan kepala berdoa bagi Indonesia terlebih untuk saudara-saudara di Lombok dan Palu yang tengah tertimpa musibah.

“Penggunaan Informasi Geospasial tidak boleh sembarangan, ada hal-hal tertentu yang memang harus bisa diakses, tapi ada pula data yang bersifat rahasia”, tandasnya.

Peta skala besar sangat penting untuk Tata Ruang, akan tetapi tagging sembarangan untuk zona-zona militer dan zona rahasia seharusnya tidak boleh dilakukan.

Hal tersebut berkaitan dengan keamanan dan kedaulatan negara. Contoh pemanfaatan Informasi Geospasial secara benar dan nyata sudah dilakukan oleh Pemkot Medan.

Dengan adanya data persil tanah dan tagging by name by addres, dinas pajak sangat terbantu dengan data tersebut. Dengan data itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Medan melalui Pajak Bumi dan Bangunan pun menjadi semakin meningkat. Hal tersebut tentunya bisa diadopsi di wilayah lain.

Katherine Angela Oendoen dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Badan Informasi Geospasial (BIG) merupakan salah satu mitra kami.

Apalagi BIG memberikan informasi yang sangat penting untuk pemetaan wilayah, terlebih Kalimantan Barat yang mempuyai wilayah yang langsung berbatasan dengan negara tetangga harus lebih peka terhadap patok batas wilayah yang sangat riskan,"ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved