Melebur Nilai Toleransi Dalam Forum Pelatihan Juru Bicara Pancasila
Beberapa pemuda yang berlatar belakang Ustadz, mubalik, pendeta, aktivis, Non Gorvermental Organization
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Citizen Reporter
Mahasiswa Pertanian Untan
Suryansah
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO ID, PONTIANAK - Beberapa pemuda yang berlatar belakang Ustadz, mubalik, pendeta, aktivis, Non Gorvermental Organization (NGO), Jurnalis, dan aktivis Mahasiswa telah dinyatakan lulus oleh pihak panitia penyelera.
Peserta ini dikumpulkan di Hotel Neo, Pontianak untuk mengikuti Pelatihan Juru Bicara Pancasila yang digagas oleh Komunitas Bela Indonesia.
Dalam kegiatan ini memberikan pemahaman dan bekal mengenai nilai Pancasila sebelum turun bermasyarakat.
Nilai-nilai ini dianggap penting oleh para peserta yang mengikuti pelatiahan selama 5 Oktober – 8 Oktober 2018.
Baca: Peringati Hari Batik Nasional 2018, Mahasiswa-Mahasiswi FISIP Untan Membatik Massal
Dalam beberapa rangakaian peserta dipersiapkan oleh panitia untuk meleburkan nilai toleransi dalam bermasyarakat.
Fitriyyah merupakan salah satu peserta yang aktif di Hello Green Community Pontianak ikut dengan kesadaran dari melihat permasalahan di masyarakat. Wanita berjilbab hitam berkacata warna putih ini menggap penting memahami nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Selama kita menghargai, kalo sudah lama kenal ndak masalah juga karena kita juga memiliki norma yang tidak tertulis”, ceritanya dengan nada yang lembut.
Selain itu, Fitriyyah aktif diberbagai organisasi tingkat fakultas dan kota Pontianak. Keaktifan nya dalam organisasi membawanya membentuk pemahaman menganai nilai toleransi. Menurut Fitriyyah Pancasila merupakan pedoman kita dalam menjalankan kehidupan waluapun berbeda agama dan suku.
“Dari kecik kamek sudah hidup lain agama dalam satu rumah”, tambahnya.
Dalam kegiatan pelatihan juru bicara Pancasila dalam sesi khusus. Delapan pemuda dikumpulkan dalam meja bundar dengan sepuluh gelas kaki yang berisi air putih tengah asik diskusi terkait toleransi.
Selama satu jam berlalu perbincangan tampak hangat terlihat dari kejauhan dengan beberapa gelas sloki yang berisi teh dan kopi.
Berbeda Agama Lain