Imunisasi Penting, IDI Kubu Raya: Merangsang Kekebalan Spesifik Dalam Tubuh 

Tapi dimasyarakat, pelaksanaan imunisasi masih ada hambatan terutama orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/FILE
Petugas dari Puskesmas memeriksa kesehatan anak sebelum diberikan suntikan imunisasi MR 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten  Kubu Raya, dr. Aria Pratama Surya Anggara mengatakan pentingnya pemberian imunisasi untuk merangsang kekebalan spesifik didalam tubuh bayi, anak, remaja, bahkan dewasa, agar mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya, mencegah sakit berat yang bisa menimbulkan cacat dan kematian.

Karena memang bermanfaat, semua negara melakukan imunisasi rutin untuk melindungi bayi, anak, remaja dan dewasa bahkan sampai dijadikan syarat untuk warga asing yang akan masuk ke negara tersebut.

"Tapi dimasyarakat, pelaksanaan imunisasi masih ada hambatan terutama orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi," terangnya.

Baca: Tinjau Pemberkasan CPNS, Rusman Ali: Semua Proses harus Dilakukan Transparan dan Bersih

Dikarenakan ketidaktahuan orangtua, pengertian yang salah dan dipengaruhi oleh isu-isu yang sengaja disebarkan oleh orang-orang tertentu agar anak tidak diimunisasi.

Dibilang bahwa banyak bayi balita cacat atau meninggal akibat imunisasi lah, pernyataan bahwa didalam vaksin imunisasi terdapat zat-zat berbahaya yang dapat merusak otak lah, bahkan sampai masalah halal-haramnya.

"Isu-isu itu tidak benar. banyak penelitian menyatakan bahwa Kadar antibodi (zat kekebalan) bayi & anak yang telah diimunisasi terbukti jauh lebih tinggi daripada bayi & anak yang tidak diimunisasi, sehingga tubuh mampu mencegah penyebaran virus penyebab sakit berat, cacat, atau meninggal tersebut,' terangnya.

Jikapun dalam pelaksanaan pemberian vaksin imunisasi, kadang-kadang ada beberapa anak yang dibekas suntikan merah, bengkak, nyeri, demam setelah imunisasi adalah reaksi normal. Akan hilang dalam 2-3 hari dengan obat penurun panas.

Baca: Dampak Rubella, Heni Habiskan Banyak Biaya untuk Pengobatan Buah Hati

"Saat ini pemerintah sedang giat melaksanakan imunisasi campak-rubella (MR). Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus," tambahnya.

Anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah diimunisasi Campak dan Rubella, atau yang belum pernah mengalami penyakit Campak dan Rubella memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini.

Penyakit Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Penyakit Rubella bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

"Jika anak tidak diimunisasi lengkap menyebabkan tidak mempunyai kekebalan. Mereka mudah tertular penyakit tersebut, akan menderita sakit berat, menularkan ke anak-anak lain, menyebar luas, terjadi wabah. Ini yang kita khawatirkan bersama," jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaksanakan program Imunisasi Campak-Rubella (MR) berdasarkan kajian oleh WHO yang kemudian diikuti dengan adanya Kampanye Global MR dikarenakan masalah penyakit Campak dan Rubella serta akibat yang ditimbulkan sudah memungkinkan untuk menyebar dari atau ke lintas Negara termasuk Indonesia.

Kementerian Kesehatan juga menggandeng semua elemen dan steakholder terkait untuk bersama-sama mendukung dan ikut serta mengkampanye kan program ini. Memang sempat ada kendala mengenai sertifikasi halal dari lembaga MUI, tapi ini sudah diselesaikan dengan baik. Sehingga semua harus mendukung pemberian Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved